KUDUS (SUARABARU.ID) – Tim mahasiswa KKN IAIN Kudus mendampingi pembuatan packaging dan labeling bagi petani kopi di wilayah Desa Ternadi, Kecamatan Dawe. Pendampingan tersebut untuk mendongkrak kopi Ternadi agar bisa lebih bersaing terutama di masa pandemi seperti saat ini.
Ketua KKN-IK IAIN Kudus Ternadi 2 Muhammad Zaim Alfaqih mengungkapkan, potensi produk kopi di wilayah Desa Ternadi cukup besar. Namun, sebagian produk tersebut belum dikelola dengan baik terutama di sisi pemasaran.
“Potensi kopi di wilayah ini sangat besar. Namun, sebagian petani belum mengelola kopi ini dengan baik terutama dari sisi marketing,”katanya.
Oleh karena itu, pendampingan perlu dilakukan agar kopi Ternadi bisa memiliki daya saing. Apalagi saat ini produk kopi Muria semakin diminati masyarakat.
“Salah satu faktor agar produk bisa memiliki daya saing adalah dengan kemasan dan label yang menarik. Oleh karena itu, kami dari tim KKN IAIN Kidus mencoba memberikan pendampingan dan pelatihan pengemasan dan pelabelan kopi Ternadi,”ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, tim KKN IAIN Kudus mengajari bagaimana sebuah produk kopi dikemas, serta diberikan desain label yang menarik bagi pembeli.
Pemilihan merk juga penting agar produk kopi Ternadi mudah diingat oleh konsumen.
“Selain pengemasan dan pelabelan, kami juga memberi tips cara penjualan online untuk mendongkrak omzet. Melalui cara ini, kami berharap muncul banyak wirausahawan baru di Ternadi yang memiliki daya saing,”tandasnya.
Timah, salah seorang pedagang kopi di sekitar obyek wisata Gardu Pandang Ternadi merasa senang dengan pendampingan yang dilakukan mahasiswa KKN IAIN Kudus.
“Saya senang, produk saya bisa dibuatkan stiker label dan dikemas dengan menarik seperti ini,”ungkap Tinah.
Tinah menambahkan, selama masa pandemi, omzet penjualan kopi Ternadi memang sempat turun drastis. Pihaknya berharap melalui kemasan dan label yang menarik serta pemasaran online sebagimana diajarkan mahasiwa, usahanya bisa lebih terdongkrak.
Tm-Ab