WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pemkab Wonosobo, melalui Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) merilis capaian kinerja belanja sektor kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19 tahun 2021.
Sepanjang 8 bulan, terhitung mulai bulan Januari hingga akhir Agustus 2021, realisasi belanja kesehatan berada di angka Rp 24,8 miliar lebih atau 37,46 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 66,3 miliar.
Kepala BPPKAD, Junaedi dalam keterangan tertulis menyebut capaian terbesar realisasi belanja kesehatan, teralokasi untuk insentif tenaga kesehatan yang berada di garda depan penanganan Covid-19.
“Insentif untuk tenaga kesehatan, sampai dengan bulan Agustus telah terserap Rp 13,9 miliar atau 87,13 persen dari DAU sebesar Rp 15,9 miliar lebih,” jelas Junaedi, Jumat (17/9).
Penyerapan anggaran terbesar kedua, menurut Junaedi, juga masih di seputar insentif tenaga kesehatan, namun lebih kepada para Nakes yang bergerak dalam upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di masyarakat.
Pagu dalam DAU untuk dukungan vaksinasi, disebut Junaedi, mencapai Rp 5,3 miliar, dan saat ini terserap sejumlah Rp 2,3 miliar lebih atau secara prosentase ada di angka 43,65 persen.
Dana Vaksin
“Selain dialokasikan untuk insentif tenaga kesehatan, anggaran untuk mendukung vaksinasi Covid-19 ini juga mencakup dukungan operasional vaksinasi, baru terserap 0,29 persen,” bebernya.
Sedang untuk pemantauan dan penanggulangan dampak ikutan pasca imunisasi (KIPI) masih 0 persen serapan. Untuk distribusi, pengamanan, penyediaan tempat dan tempat penyimpanan vaksin terserap 6 persen atau Rp 19,5 juta.
Secara akumulasi, serapan anggaran untuk dukungan vaksinasi, menurut Junaedi, baru mencapai 22,97 persen dari total DAU yang ditetapkan yaitu Rp 10,2 miliar.
Secara umum, Junaedi mengakui, alokasi dana alokasi umum (DAU) maupun Dana Bagi Hasil (DBH) Kabupaten Wonosobo tahun 2021 mencapai Rp 792,3 miliar.
Dana sebesar itu, dialokasikan untuk dukungan pendanaan belanja kesehatan dan belanja prioritas lainnya sebesar Rp 66,32 miliar atau secara prosentase adalah 8,37 persen.
“Dari anggaran sebesar Rp 66,3 miliar tersebut, ada dana belanja yang dialokasikan untuk kelurahan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Telah terserap cukup tinggi mencapai Rp 1,09 miliar lebih atau secara prosentase 38,43 persen,” tandasnya.
Muharno Zarka