blank
Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Covid-19 Kelompok 51 bersama Pak Darto, pembuatn kripik dari desa Jambu

JEPARA (SUARABARU.ID) – Mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara yang tergabung dalam kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Covid-19 Kelompok 51 telah membantu perekonomian di Desa Jambu Timur Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.

Cara yang dipilih  oleh kelompok KKN yang didamping oleh  dosen pembimbing lapangan Mahmudatus Sadiyah, S.E.Sy., M.E.Sy. adalah  ikut mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) “Berkah Jaya (Produksi Darto Food)”. UMKM ini   memproduksi berbagai jenis keripik seperti keripik singkong, keripik talas, keripik pisang, gaplek, dan sale..

Pak Darto pemilik UMKM “Berkah Jaya (Produksi Darto Food)” adalah tipe pekerja keras. Walaupun hanya lulusan SMP,  ia mampu mendirikan usaha sendiri bersama dengan istrinya Bu Uswatun Nasiroh. Bahkan usahanya dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan membuka lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu yang berpenghasilan kurang. Kini pak Darto telah memiliki 4 karyawan.

blank
Zoom meeting dengan mitra Berkah Jaya tentang pelatihan strategi pemasaran UMKM saat pandemi Covid-19 dengan Nurul Komaryatin, S.E., M.Si, dan pelatihan digital marketing oleh Ir. Mohammad Rifqy Roosdhani, M.M

“Kami  mendampingi mitra Berkah Jaya untuk mengembangkan pemasaran produk olahan tersebut baik secara online maupun secara offline,” Ahmad Afif selaku ketua kelompok. Kami melakukan pendampingan dibagian pemasaran karena pemasaran yang dilakukan mengalami penurunan akibat dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid -19, yang mengakibatkan target penjualan berkurang, tambah Ahmad Afif

Semula pemasaran yang dilakukan UMKM Berkah Jaya masih dengan cara  tradisional yaitu dititipkan ke penjual atau toko-toko dekat dari lingkungan rumah. “Padahal saat ini teknologi sudah semakin canggih khususnya pada media penjualan online,” ungkap Ahmad Afif. Selain  membantu dalam sisi pemasaran, kami juga ikut dalam proses pembuatan keripik, mulai dari mengupas kulit, pemotongan,

UMKM Berkah Jaya sampai saat ini juga  belum memiliki Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT). Padahal SPP-IRT dalam label kemasan tersebut sangat diperlukan untuk memasarkan produk  dengan jangkauan yang lebih luas seperti dipasarkan dalam pasar modern atau toko-toko yang lingkup jualannya lebih besar. Karena itu  Tim KKN kelompok 51 melakukan pendampingan pendaftaran ke dinas yang terkait.

Tim KKN Kelompok 51 juga  membuat banner usaha di depan rumah Berkah Jaya, pemasangan plang produksi dipinggir jalan, dan penambahan lokasi Berkah Jaya di Google Maps.

“Selain itu, kami juga melakukan seminar melalui zoom meeting dengan mitra Berkah Jaya tentang pelatihan strategi pemasaran UMKM saat pandemi Covid-19 oleh Hj. Nurul Komaryatin, S.E., M.Si, dan pelatihan digital marketing oleh Ir. Mohammad Rifqy Roosdhani, M.M. Tujuan pelatihan tersebut untuk menambah wawasan dan pengetahuan mitra untuk kedepannya. ” ujar Fadhilatul Amna salah satu anggota tim KKN

Tim KKN kelompok 51 juga membantu memasarkan keripik melalui media online melalui story Whatsapp, marketplace Facebook dan juga akun instagram. “Kami memasarkan menggunakan media Whatsapp, Facebook dan Instagram dikarenakan saat ini jual beli di media sosial Whatsapp, Facebook dan Instagram sedang ramai-ramainya. Sebab aplikasi tersebut adalah aplikasi yang sering dibuka untuk mencari sesuatu yang baru,” tambah Novita, salah satu Mahasiswa KKN Kelompok 51.

Terkait dengan kerjasama kemitaraan tersebut  Pak Darto dan Bu Uswatun Nasiroh menyampaikan terima kasih kepada Mahasiswa KKN Kelompok 51. “Saya sangat berterimakasih kepada mahasiwa KKN karena telah membantu kami dalam pembuatan keripik, terlebih dalam memasarkan produk secara online,” ujar Pak Darto. Dengan adanya mahasiswa KKN kami Jadi lebih mengerti  pentingnya belajar teknologi di era sekarang ini,” tuturnya.

Hadepe – Alvaros

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini