blank
Ruang isolasi di RSUD dr Loekmono Hadi Kudus. Foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Jumlah pasien Covid-19 di Kudus yang harus menjalani isolasi di RS Rujukan mulai berkurang drastis. Bahkan, RS Rujukan mulai menonaktifkan beberapa ruang isolasi lantaran ketiadaan pasien.

Data Dinas Kesehatan per 26 Agustus 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 tersisa 29 pasien. Dari jumlah tersebut, yang harus menjalani perawatan di ruang isolasi RS hanya tersisa 5 orang.

RS Aisyiah Kudus, salah satu RS Rujukan saat ini bahkan mencatatkan nihil pasien Covid-19. Atas kondisi tersebut, RS Aisyiah menutup ruang isolasi yang dimiliki agar bisa digunakan pasien umum.

“Karena sudah ada tidak pasien suspek maupun pasien konfirmasi Covid-19 yang dirawat, akhirnya kami menutup ruang isolasi Covid-19 sejak Selasa (24/8),” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Rumah Sakit Aisyiyah Kudus dokter Agus Prasetyo.

Ruang isolasi Covid-19 dengan total kapasitas 54 tempat tidur, termasuk delapan tempat tidur di ICU, kini telah dialihfungsikan menjadi ruang perawatan pasien non-corona setelah sebelumnya dilakukan sterilisasi ruangan.

Ia mengakui penurunan pasien terjadi sejak akhir Bulan Juli 2021, kemudian tidak ada rujukan pasien lagi sejak awal Bulan Agustus 2021. Sehingga direksi memutuskan untuk menutup ruang isolasi di lantai 5 tersebut.

Sementara untuk antisipasi ketika ada pasien yang harus menjalani isolasi, disediakan enam tempat tidur isolasi di lantai 3.

Direktur Utama RS Mardi Rahayu Kudus Pujianto mengakui sejak akhir bulan Juli 2021 pasien Covid-19 yang dirawat, baik suspek maupun positif mulai menurun. Sehingga empat gedung yang dijadikan ruang isolasi secara bertahap dinonaktifkan untuk dialihkan sebagai tempat rawat inap pasien non-corona.

Untuk saat ini, ujar dia, masih ada delapan pasien corona, empat pasien di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 dan empat suspek. Semuanya dirawat di ruang Kana dengan kapasitas 46 tempat tidur.

“Karena modelnya blok, maka di ruang Kana akan dinonatifkan sebagian untuk pasien umum, sedangkan yang masih disediakan satu blok dengan kapasitas 20 tempat tidur untuk melayani pasien suspek atau isolasi,” ujarnya.

Pada pertengahan Juni 2021, Kabupaten Kudus mengalami lonjakan kasus corona cukup tinggi dengan temuan kasus puncak 2.342 pasien aktif, sedangkan kasus harian tertinggi tercatat mencapai 479 orang.

Lonjakan pasien tersebut kemudian membuat tingkat bed occupancy rate atau keterisian tempat tidur seluruh rumah sakit di Kudus mencapai 96 persen. Sedangkan saat ini pasien positif dirawat hanya lima orang dan suspek dirawat 27 orang. Sedangkan isolasi mandiri karena positif corona ada 24 orang dan suspek isolasi mandiri 50 orang.

Tm-Ab