KUDUS (SUARABARU.ID) – Anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PKS Setia Budi Wibowo memborong cabai merah dari petani di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kudus, Rabu (25/8). Aksi ini dilakukan sebagai upaya PKS membantu petani akibat anjloknya harga cabai di pasaran.
Politisi yang akrab disapa Bowo tersebut datang langsung ke areal pertanian warga. Sebelum membeli cabai, legislator asli Kudus tersebut menyempatkan diri untuk berbincang dan mendengarkan keluh kesah petani.
Usai berbincang, Bowo kemudian memutuskan untuk memborong satu ton hasil panen cabai yang dipetik para petani.
“Ini adalah salah satu bentuk empati kami dari PKS pada petani cabai yang kini menderita banyak kerugian akibat harga yang anjlok,” katanya di area persawahan cabai Desa Kesambi.
Bowo menambahkan, aksi ini merupakan bagian dari Program PKS Kudus untuk membantu petani terutama yang terdampak pandemi Covid-19. Bowo memborong sejumlah cabai tersebut dengan harga normal, meski harga cabai di pasaran telah anjlok di bawah Rp 5 ribu per kilogram.
“Dalam jangka waktu sepekan ini, kader dan simpatisan akan berpartisipasi meringankan beban petani dengan membeli hasil cabai langsung dari petani. Target PKS bisa membeli satu ton cabai dengan harga wajar,” kata dia.
Pihaknya pun memastikan pembelian cabai demi untuk meringankan para petani cabai juga akan dilakukan di sejumlah kecamatan lainnya. seperti di Kecamatan Kaliwungu dan Undaan.
Cabai yang telah dibeli, kemudian akan dibagikan ke masyarakat Kudus khususnya pada mereka yang terdampak pandemi, maupun kepada pihak-pihak yang membutuhkan di Kabupaten Kudus.
“Kami anggota dewan bersama kader di Kudus berusaha untuk guyup untuk meringankan beban yang diderita para petani. Semoga langkah Program Beli Cabai Petani ini bisa memberikan motivasi kepada masyarakat untuk menumbuhkan rasa empati terhadap kondisi di sekitar,” jelasnya.
Sembari menemui para petani, Setia Budi Wibowo juga meninjau lokasi rencana pembangunan jalan yang pernah diajukan oleh warga Desa Kesambi. Ia meminta kerja sama masyarakat dan pemerintah desa untuk memantau perkembangan pembangunan jalan tersebut.
Sementara salah satu petani Gimah (71) mengatakan jika harga jual cabai kini telah anjlok di Rp 3 ribu per kilogram. Harga tersebut tentu sangat merugikan petani cabai.
“Kalau dipanen ya rugi, tidak dipanen ya rugi, ini diborong seperti ini saya alhamdulillah sekali,” kata dia.
Ia pun berharap pemerintah bisa mengatasi permasalahan anjloknya harga cabai. Sehingga petani cabai tak semakin nelangsa di masa pandemi seperti ini.
Tm-Ab