SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta seluruh daerah tidak sembarangan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Semua pihak harus izin terlebih dahulu ke Provinsi Jateng, jika hendak menggelar PTM di daerahnya masing-masing.
”PTM belum. Saya minta kalau ada yang mau PTM, lapor dulu ke kita. Jangan sampai ada sesuatu yang disiapkan massal, tapi tidak siap. Bukan apa-apa, kita melihat vaksinnya untuk pelajar kan memang belum,” kata Ganjar, yang ditemui di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Semarang, Senin (23/8/2021).
Tak hanya sekolah yang ada di bawah Provinsi, Ganjar juga meminta sekolah yang kewenangannya berada di bawah Kabupaten/Kota, melakukan hal yang sama. Bahkan Ganjar sudah mendapat masukan dari beberapa Bupati, bahwa pelaksanaan PTM harus seragam.
BACA JUGA: Gerebek Suran di Wonosobo sebagai Wujud Sukur Lintas Agama
”Tadi ada Bupati yang bilang, agar pelaksanaan PTM seragam. Sebab di satu tempat ada yang nekat PTM, sementara daerah sebelahnya belum. Yang timbul tidak enak. Maka mereka minta pedoman dari kita, dan sudah kita siapkan,” ucapnya.
Disampaikan juga, pihaknya akan membuat surat edaran kepada Bupati/Wali Kota, terkait pelaksanaan PTM. Surat edaran itu akan diberikan, agar pelaksanaan PTM tidak asal-asalan.
”Nanti saya buatkan surat edaran, agar semua bisa sama soal itu. Segera saya bagikan,” jelasnya.
BACA JUGA: Ketua DPRD Kudus Cek Lokasi Lahan Jalan yang Diduga Dicaplok Hotel Gripta
Ganjar sendiri tak melarang daerah menggelar PTM, namun uji coba terlebih dahulu. Tidak boleh PTM dilakukan serentak, tanpa ada pembatasan.
”Kalau konsepnya seolah-olah silakan semua langsung PTM, tidak akan kita izinkan. Maka mesti uji coba dulu. Mesti ada prokesnya seperti apa, prosedurnya, jumlahnya, jamnya, peralatan yang mesti disediakan dan lainnya, dan harus di level 3,” imbuh dia.
Pelaksanaan PTM, lanjut Ganjar, juga harus mempertimbangkan kondisi epidemologis daerahnya. Ganjar menyebutkan, pihaknya sudah memiliki data, mana daerah yang zona merah, orange, kuning atau hijau.
”Kita sudah punya datanya, menurut epidemologis. Ya minimal level 3 atau syukur daerahnya kuning. Sehingga orang tidak memilih sendiri tanpa melihat data itu,” pungkasnya.
Riyan