JEPARA (SUARABARU.ID) – Meski sempat ditiadakan pada tahun 2020, Lomba Cermat Cermat (LCC) Kebudayaan, Sejarah dan Permuseuman Jenjang SMP Tahun 2021 digelar kembali. Pada tahun ini, format LCC berbeda dari tahun sebelumnya dan lebih menantang. Sekolah yang berpartisipati mengirimkan 1 tim yang beranggotakan 3 peserta dan wajib membuat Karya Tulis Ilmiah.
Karya Tulis Ilmiah yang dilombakan memadukan 3 unsur sekaligus yaitu Kebudayaan, Sejarah dan Permuseuman. Juara 1 tingkat Kabupaten akan diadu lagi ditingkat Bakorwil Eks Karesidenan. Selanjutnya akan dipilih 1 karya terbaik untuk diadu lagi tingkat provinsi Jawa Tengah yang digelar Agustus ini.
Tahun ini, SMP Negeri 1 Jepara menerjunkan 1 tim, yaitu Nailatul Rikza Amaliya, Gusti Putri Tyarawardani, dan Rona Naila Uzla. Nailatul Rikza Amaliya merupakan juara 1 Kompetisi Sains Kabupaten (KSK) Bidang IPS tahun 2021 sekaligus sebagai Tim Penari Espentura yang meraih juara 2 FLS2N tahun 2021 bidang Kreativitas Tari.
Sementara Gusti Putri Tyarawardani dan Rona Naila Uzla sebagai Finalis KSK Bidang IPS tahun 2021. Hasil LCC ini, SMP Negeri 1 Jepara dinobatkan sebagai Juara 1 tahun 2021 dan berhak mewakili Kabupaten Jepara pada babak selanjutnya ditingkat Bakorwil Eks Karesidenan Pati.
Ditemui SUARABARU.ID di sela-sela pembinaan, Nailatul Rikza Amaliya-sebagai ketua tim mengungkapkan bahwa judul karya tulis yang dilombakan yaitu “Peran Museum R.A. Kartini dalam Publikasi Tokoh Sejarah Drs. R.M.P. Sosrokartono dan Ajarannya sebagai Kajian Nilai-Nilai Budaya Kearifan Lokal”.
“Judul karya tersebut terinspirasi setelah kunjungan dan observasi langsung ke Museum R.A Kartini bersama Tim dan Pembimbing. Selain itu, juga terinspirasi dari beberapa buku sejarah yang mengupas sosok Drs. R.M.P. Sosrokartono, diantaranya buku karya Bapak Drs. Hadi Priyanto, MM. berjudul “Drs. Raden Mas Pandji Sosrokartono: Biografi dan Ajaran-Ajarannya” Imbuh Nailatul.
“Di Museum R.A. Kartini, kami mengobservasi berbagai koleksi dan peninggalan yang ada. Khususnya di ruang III (Dar Oes Salam) dipajang berbagai koleksi benda-benda peninggalan Drs. R.M.P. Sosrokartono beserta foto semasa hidup. Ditambah buku sejarah yang mengupas sosok Drs. R.M.P. Sosrokartono sebagai sumber referensi. Tentunya ini sangat menarik untuk dikaji dan sebagai bahan utama penulisan karya”. Ungkap Nailatul.
“Museum R.A. Kartini merupakan museum umum sekaligus objek wisata sejarah dan edukasi yang ada di Jepara. Selain untuk mengabadikan jasa-jasa dan peninggalan R.A. Kartini, mengabadikan benda dan karya bernilai sejarah dan purbakala yang ditemukan di Jepara, juga mengabadikan jasa-jasa tokoh penting yang berada di belakang R.A. Kartini, diantaranya Drs. R.M.P. Sosrokartono.
Menurut kami, museum RA Kartini ini sangat berperan penting dalam mempublikasikan tokoh sejarah Drs. R.M.P. Sosrokartono. Hal ini dapat dibuktikan dari banyaknya peninggalan Drs. R.M.P. Sosrokartono yang ada di museum tersebut.
Sementara Rona, salah satu anggota tim mengungkapkan bahwa Drs. R.M.P. Sosrokartono lahir dari kalangan bangsawan, anak cerdas, belajar dan berkiprah di luar negeri dan mempunyai semangat membangun kebangkitan bangsa.
“Diantara nilai budaya yang dapat diteladani dari Drs. R.M.P. Sosrokartono berupa filosofi hidup : catur murti, sugih tanpo bondo, nglurug tanpo bolo, dan menang tanpo ngasorake. Filosofi tersebut banyak dianut dan dipeganggi dalam kehidupan khususnya masyarakat jawa” Ungkap Rona saat menjelaskan isi karya tulis tersebut.
“Diajang LCC Kebudayaan, Sejarah dan Permuseuman Jenjang SMP Kabupaten Jepara, alhamdullah pada tahun 2019, SMP Negeri 1 Jepara meraih juara 1. Dan tahun 2021, juga dinobatkan sebagai juara 1, meski dengan format dan sistem LCC yang berbeda dan lebih menantang yaitu peserta wajib membuat karya ilmiah,” ujar Ahmad Nurrofiq,S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah sekaligus pembimbing
Saat ini karya dalam proses revisi dengan mempertimbangkan berbagai masukan dan saran dari dewan juri dan pihak-pihak terkait. Harapan kami semoga Tim LCC tetap semangat. Karena karya akan diadu lagi di Bakorwil Eks Karesidenan Pati untuk menentukan 1 tim yang berhak melaju di tingkat Provinsi Jawa Tengah” ungkap Ahmad Nurrofiq,
Hadepe – Agus Prianto