(SUARABARU.ID) – Maverick Vinales semakin putus asa dan frustrasi selepas mendapat hasil sangat buruk pada MotoGP Styria 2021 di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, 8 Juli lalu.
Vinales (26) finis paling belakang setelah mengalami masalah mesin yang terjadi pada motor YZR-M1.
Dia memulai start kesembilan, tetapi bendera merah karena kecelakaan yang melibatkan Dani Pedrosa (Red Bull KTM) dan Lorenzo Savadori (Aprilia Gresini) membuat situasi balapan berubah.
Para pembalap harus kembali ke pitlane dan langsung melakukan beberapa perubahan pada bagian kopling serta ban.
Sesaat sebelum balapan dimulai lagi, YZR-M1 milik Vinales mogok yang mengharuskannya start dari pitlane.
Maverick pun tertinggal dari grup terdepan dan menyelesaikan balapan dengan berada di posisi paling buncit.
‘’Ini hampir sama setiap harinya. Setiap kami masuk, saya benar-benar memiliki perasaan yang baik, awal yang baik. Namun, mereka mengganti kopling dan ban. Semuanya lantas berubah,’’ tutur Vinales seperti dikutip dari Motosan.
Dia menyindir dirinya memiliki tim yang kompak kecuali dengan petinggi di garasinya.
‘’Dengan tim mekanik saya baik-baik saja, tapi tidak dengan bos,’’ tandasnya.
Tim mekanik, lanjut Vinales, telah memberikan dukungan yang maksimal.
‘’Semua urusan sudah selesai, dan saya hanya akan fokus pada sisa musim ini hingga mencari tim baru untuk musim depan,’’ jelasnya.
Pembalap berjuluk Top Gun itu sebenarnya masih menyukai Yamaha.
Namun, dukungan petinggi yang tidak baik membuatnya memilih untuk pergi lebih cepat.
Kontrak Maverick sebenarnya baru habis pada akhir musim 2022, tapi dia minta berhenti di akhir musim ini
rr