blank
Ketua PWM Jateng, Dr KH Tafsir diampingi Ketua MWK PWM Jateng Herdiyanto, menunjukkan hasil panen padi organik, di Wonolopo Integrated Farm, Mijen, Semarang, belum lama ini. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr KH Tafsir, belum lama ini melakukan panen pertama padi organik, di Wonolopo Integrated Farm, Kecamatan Mijen, Semarang.

Kiai Tafsir, di sela-sela panen padi menjelaskan, tanah seluas 3,3 hektar milik PWM Jateng di Wonolopo, Mijen itu, dikelola Majelis Wakaf dan Kehartabendaan (MWK) bersama Wonolopo Waqf Integrated Farm (WQIF).

”Alhamdulillah, selain dimanfaatkan untuk Agro Wisata, Wonolopo Waqf Integrated Farm, memberdayakan arena ini sebagai area kafe, budidaya rumput odot, kolam ikan dan peternakan, serta persawahan seluas sekitar 10 ribu meter persegi, yang ditanami padi organik,” kata Tafsir.

BACA JUGA: Ini yang Dilakukan Kodim Wonogiri Terhadap Warga yang Isoman

Menurutnya, padi organik itu bisa dipanen setiap empat bulan sekali, dengan menghasilkan delapan ton padi basah, atau setara dengan 4,8 ton beras dalam sekali panen. Pupuk yang digunakan juga sangat berkualitas, yakni pupuk organik, yang terbuat dari kotoran ternak dan biomic, serta pupuk pestisida yang terbuat dari susu, micin, herbal, bimomic.

Selain itu juga ditambahkan beberapa herbal, seperti kenikir dan rondooleh, sehingga menghasilkan beras yang berkualitas dan sehat.

”Padi yang kami tanam ini diolah secara organik, sehingga Insya Allah padi yang kita panen hari ini menghasilkan padi yang sehat dan berkualitas. Pengolahan padi secara organik ini, merupakan bagian dari pemberdayaan Muhammadiyah untuk masyarakat petani,” tutur pria asal Banjarnegara itu.

BACA JUGA: Sangat Senang Dapat Dua Tawaran

Sementara itu, Ketua MWK PWM Jateng, Herdiyanto mengharapkan, agar masyarakat mulai beralih ke pupuk organik.

”Mari kita ikuti pola tanam ini, dengan menggunakan pupuk organik. Karena selain biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dan menghasilkan beras yang berkualitas, juga bisa memaksimalkan manfaat dari kotoran hewan ternak,” jelas Herdiyanto.

Sedangkan pengelola WQIF, Judi Artho Kusumo menyatakan, berbagai upaya untuk mengoptimalkan lahan itu, terus dilakukan.

BACA JUGA: Hari Ini Greysia/Apriyani Mengejar Emas

”Kami dari Pertanian dan Peternakan Terpadu Wonolopo Mijen Semarang, telah melakukan panen padi organik. Dan panen yang kita hasilkan sangat berkualitas, lebih sehat dan biaya yang dikeluarkan lebih murah,” imbuh Judi.

Menurutnya, pupuk organik sekaligus menjadi solusi bagi petani yang saat ini sedang kekurangan pupuk. ”Lahan ini adalah lahan milik Muhammadiyah Jawa Tengah, yang kita optimalkan dengan sumber daya yang ada,” tuturnya.

Riyan