JEPARA (SUARABARU.ID) – Walaupun pandemi telah berlangsung lama dan korban yang jatuh telah demikian banyak, namun masih saja ada yang memanfaatkan situasi ini untuk menumbuhkan keresahan masyarakat. Caranya dengan menyebarkan berita hoak atau kabar bohong.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Jepara AKBP Warsono, SH., SIK., MH, saat menyerahkan bantuan sosial berupa beras kepada Komunitas Ojek Online dan sopir angkot di Jepara yang terdampak penerapan PPKM level 4, Senin (02/08/2021) di Mapolres Jepara.
Ironisnya berita-beritabohong tersebut kemudian diterima mentah-mentah oleh sebagian masyarakat dan kemudian bahkan menyebarkannya kembali tanpa melakukan klarifikasi kebenarannya dan tanpa melihat kredibilitas sumbernya. “Padahal berita atau informasi itu tidak benar dan malahan menimbulkan keresahan masyarakat,” ujar Kapolres Jepara.
Oleh sebab itu ia minta Komunitas Ojek Online dan Sopir Angkot Jepara untuk bersama-sama menjaga situasi Jepara tetap aman dan kondusif.
“Harapan kami teman-teman sebagai mitra Kamtibmas yang memiliki mobilitas tinggi ditengah-tengah masyarakat bersedia ambil bagian untuk menangkal beredarnya kabar bohong ,” ajak Kapolres Jepara, AKBP Warsono.
Disamping itu ia juga minta agar para pengemudi ojek online (Ojol) maupun sopir angkot untuk mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan (Prokes) kepada masyarakat, pungkasnya
Ia juga menjelaskan bahwa Covid-19 itu benar adanya dan nyata mengingat sudah banyak warga yang terkena bahkan sampai meninggal akibat terjangkit Covid-19. “ Bahkan mungkin ada saudara atau orang-orang yang kita kenal. Karena itu wabah ini harus ditanggulangi bersama. Salah satu caranya adalah menjaga protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Menurut Kapolres Jepara, baksos dengan sasaran Ojol (Gojek dan Grab) dan sopir angkot pagi ini sebanyak 250 orang. “Kita telah melaksanakan beberapa kali sebagai bentuk kepedulian Polres Jepara terhadap warga dan komunitas-komunitas yang terdampak penerapan PPKM Level 4.
Hadepe – Ulil Abshor
