JEPARA (SUARABARU.ID) – Direncanakan Sabtu (31/7-2021 ) besuk 200 warga Desa Tulakan akan mendapatkan vaksinasi dosis kedua sesuai jadwal pemberian vaksin dosis pertama. Bahkan kegiatan yang akan dilaksanakan di balai desa tersebut telah dipublikasikan keliling oleh perangkat desa setempat. “Harapan kami semuanya mendapatkan dosis kedua sesuai jadwal,” ujar Petinggi Tulakan Budi Sutrisno, S.Pd.
Menurut Budi Sustrisno, untuk target 50 – 60 % dari penduduk yang berusia 18 th ke atas, jumlahnya di Desa Tulakan kurang lebih 10.000. Sedangkan yang sudah di vaksin dosis pertama dan kedua sekitar 750 orang. Mereka terdiri dari kelompok lansia, pensiunan , tokoh masyarakat, agama, dan lembaga pendidikan guru negeri maupun swasta
Ia juga menjelaskan, Tulakan telah mendapatkan kegiatan vaksinasi empat kali, termasuk besuk pagi. Tiap vaksinasi sasarannya 200 orang. ”Harapan kami target vaksinasi dapat terselesaikan dan juga mudah-mudahan masyarakat juga sadar dan mengerti manfaat vaksin,” ujarnya.
Stock Puskesmas Kosong
Sementara berdasarkan pantauan SUARABARU,.ID Jumat (30/7-2021) siang sejumlah puskesmas di Jepara tidak lagi melayani vaksinasi dosis pertama sejak 10 hari lalu yang lalu. Hari ini ada 10 puskesmas yang tidak layani vaksinasi karena stock vaksin kosong.
Bahkan juga ada yang mengalami kekurangan untuk melayani dosis kedua seperti yang terjadi di Puskesmas Welahan 1. Puluhan orang yang harusnya mendapatkan jatah dosis kedua pulang dengan kecewa.
Sementara kapan datangnya droping untuk memenuhi antusiasme masyarakat juga belum diketahui. “Kasihan masyarakat umum. Sebab beberapa waktu yang lalu ada syarat vaksinasi untuk pengurusan administrasi di pemerintahan, termasuk pengurusan bantuan” ujar seorang tenaga kesehatan.
Sementara stock vaksin Puskesmas kosong. “Mestinya ada koordinasi antara DKK dengan klinik-klinik yang memiliki stock vaksin cukup untuk memenuhi kebutuhan warga yang mendesak,” ujarnya
Sementara sumber SUARABARU.ID yang lain menilai, kurang sinkronnya pemenuhan vaksin dosis pertama dan kedua ini dikarenakan ada strategi pelaksanaan yang kurang tepat. Karena ingin terlihat hasilnya banyak, maka vaksin pertama digenjot tanpa mempertimbangkan ketersediaan vaksin dosis kedua. Sebab vaksin dosis pertama dan kedua ini sama,” ujarnya.
Hadepe – Alvaros