WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Slamet (45) seorang warga Kagungan Gumelar Wadaslintang Wonosobo yang berprofesi sebagai pemancing, Minggu (25/7), pagi tadi, ditemukan sudah tak bernyawa di perairan Waduk Wadaslintang.
Lokasi ditemukan korban ada area tempat pemancingan (bilik) yang masuk wilayah RT 13 RW 03 Desa Erorejo Wadaslintang. Di area tersebut, setiap hari, banyak para pemancing dari berbagai daerah untuk mengkail ikan di pinggiran waduk.
Koordinator Tim SAR Kaliwiro, Habib, melaporkan berdasarkan keterangan Ketua RT 13 Dusun Erorejo, Pak Min, korban saat itu bermaksud mandi di pinggiran Waduk Wadaslintang dekat lokasi bilik pemancingan.
“Setelah melucuti pakaian yang dikenakan, Slamet lansung njegur ke dalam air. Semula, teman sesama pemancing tidak menaruh curiga, dengan aksi korban. Namun, sampai lama Slamet tidak terlihat menyembul ke permukaan air,” kisahnya.
Atas kejadian tersebut, rekannya pun mulai khawatir dengan peristiwa ganjil dan tidak biasa yang dialami korban. Sampai setengah jam hingga satu jam kemudian, batang hidung korban ternyata tak muncul juga.
Salah satu pemancing lalu melapor ke Polsek Wadaslintang. Sedang pemancing yang lain tetap menunggu di lokasi kejadian, siapa tahu, Slamet tiba-tiba muncul di permukaan air dalam kondisi masih selamat.
Pakai APD
Mendapat laporan jika ada warga tenggelam di Waduk Wadaslintang, aparat kepolisian meneruskan laporan ke Tim SAR Kaliwiro dan Tim Basarnas Pos Pencarian dan Pertolongan Wonosobo.
“Dalam waktu tak lama, Tim SAR dan Basarnas pun sampai ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyisiran lokasi dan pencarian terhadap korban. Slamet pun akhirnya berhasil ditemukan sudah meninggal dunia,” ujar Habib.
Pencarian terhadap korban juga dibantu personil TNI-Polri dan warga setempat. Setelah berhasil ditemukan, korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan di pemakaman umum Kagungan Gumelar Wadaslintang.
“Dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal dunia akibat murni kecelakaan pribadi. Tidak ada unsur penganiayaan dari pihak lain. Pihak keluarga pun menerima atas kondisi korban yang meninggal akibat tenggelam di dalam air,” ujarnya.
Menurut Habib, kasus tersebut harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Tim SAR menghimbau agar pemancing hati-hati dan waspada. Sebaiknya, saat memancing, warga harus memakai alat pelindung diri (APD) untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sebab musibah tersebut bukan kali pertama terjadi di area pemancingan Waduk Wadaslintang. Namun pemancing masih banyak yang menyepelekan, tidak memakai APD. Agar aman, pemancing minimal harus memakai pelampung atau life jacket,” tegasnya.
Muharno Zarka