blank
Dosen pembimbing, mahasiswa Unisnu Jepara dan peserta pelatihan desain produk dan digital marketing.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Desain produk yang khas dan kompetitif  bagi sebagian besar pelaku usaha industri furniture belum dianggap penting. Apalagi yang berbahan limbah. Akibatnya produk yang dibuat tidak mampu untuk masuk pasar dan sulit berkembang.

Melihat persoalan tersebut serta banyaknya peluang yang dapat diraih  dari bahan limbah agar dapat memiliki nilai ekonomis yang tinggi, maka dalam rangka program pengabdian masyarakat, LPPM UNISNU Jepara telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan selama dua hari.

Kegiatan yang dilakukan  berkolaborasi dengan sejumlah dosen dan mahasiswa tersebut meliputi pelatihan desain produk hasil limbah kayu dan digital marketing.

Mereka yang ikut dalam kegiatan ini adalah Nur Aeni Widiastuti, S.Pd,  M. Kom,   Dhabita Kaviana Filza dan Ahmad  Putra Prayoga  dosen dan mahasiswa dari Teknik  Informatika  berkolabarasi dengan prodi Desain Produk Achmad Zainudin, M.Sn,   Ahmad Muzzaki

Sebagai pilot project pelatihan dilakukan di CV. Karunia Barokah yang diikuti oleh  12 orang dan  karyawan dan staf perusahaan tersebut  belum lama ini.

Achmad Zainudin, M.Sn.,  salah satu  dosen dari Desain Produk saat menyampaikan materi pelatihan mengungkapkan, desain merupakan kegiatan pemecahan masalah dengan menerapkan  inovasi teknologi.

Tujuannya menurut Achmad Zainudin  untuk menghasilkan produk terbaik dengan jalan memformulasikan terlebih dahulu gagasan inovatif kedalam suatu model dan kemudian merealisasikannya dalam bentuk produk.

Menurut Achmad Zainudin, limbah kayu yang ada di di Jepara  saat ini belum dikelola dan diolah dengan baik. Pemanfaatan limbah belum maksimal. “Padahal jika dapat mengolah limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis dapat memiliki  nilai tambah para  pelaku usaha,” ujarnya.

Harapan kami para pemangku kepentingan di Jepara mnemberikan perhatian khusus terhadap pemanfaatan limbah agar dapat diolah menjadi produk-produk kreatif. “Ini bisa mendukung program pengembangan pariwisata yang salah satu hal penting adalah adanya cinderamata khas daerah,” ungkpnya.

Sejalan dengan pelatihan desain limbah kayu, pengetahuan mengenai digital marketing juga sangat diperlukan untuk memperluas pasar. “Era sekarang digital marketing menjadi salah satu kebutuhan,” ujar  Nur Aeni Widiastuti, M. Kom, dosen Teknik  Informatika.

Dalam pelatihan digital marketing yang  menggunakan platform  Instagram ini karyawan dilatih dari mulai pembuatan akun Instagram, pengelolaan feed Instagram dan pemanfaatan Instagram ads.

Pelatihan Digital Marketing  bertujuan untuk menginspirasi pelaku usaha untuk memasarkan produknya secara online dengan menggunakan konten promosi yang menarik dan  teknik optimalisasi penggunaan layanan promosi berbayar.

Hadepe – Alvaros