JEPARA (SUARABARU.ID) –Sabtu (17/7-2021 ) malam Satgas Covid-19 mengumumkan total warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 sejak awal pandemi adalah 17.023 orang. Dari jumlah tersebut 15.217 (89,39 %) orang dinyatakan sembuh. Sedangkan jumlah warga yang meninggal adalah 916 ( 5,38 %) orang dan masih dalam kondisi positif sebanyak 860 (5,23 %) orang.
Masih dalam pengumuman Satgas Covid-19, dari 860 orang yang masih dalam kondisi positif sebanyak 150 orang dirawat di rumah sakit dengan rincian dirumah sakit di Jepara 96 orang dan 54 orang berada di rumah sakit luar daerah seperti di Kudus dan Semarang.
Mereka yang dirawat di ruymah sakit rujukan di Jepara berada di RSUD RA Kartini 44 orang, RSUD Kelet 17 oerang, RSI Sultan Hadirin 11 orang, RS Graha Husada 11 orang, RS PKU Aisyiah Jepara 3 orang dan 10 orang di RS PKU Muhamddiyah Mayong.
Semalam Satgas juga mengumumkan, berdasarkan pemeriksaan sampel terhadap 93 orang dengan menggunakan px PCR, sebanyak 29 orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Dengan demikian positivy rate Jepara berdasarkan pemeriksaan PCR adalah 31,18 %
Sementara dari pemeriksaan dengan menggunakan metode px RDT Antigen, dari 490 orang yang diperiksa sebanyak 20 orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Dengan demikian positif rate Jepara berdasarkan metode ini adalah 4,08 %
Ini berarti positif rate Jepara gabungan antara PCR dan RDT Antigen adalah (29 + 20 ) : ( 93 + 490 ) X 100 % = 9,16 %.
Dalam portal Satgas Covid-19 Jepara juga diumumkan sejak 11 Julki 2021, Jepara telah masuk pada zona oranye atau zona risiko sedang.
PPKM Darurat Harusnya Perkuat 5 M
Terkait dengan tingginya angka penyebaran Covid-19 dan posititivy rate yang tinggi, hampir dua kali lipat patokan WHO yang hanya mematok angka dibawah 5 %, Subandi seorang peyintas Covid-19 dari Pecangaan berharap Satgas Penanganan Covid-19 Jepara untuk memanfaatkan momentum PPKM Darurat yang mungkin akan diperpanjang dengan cara untuk meningkatkan 5 M dan memperkuat tracing dan testing.
“Jika perpanjangan PPKM Darurat ini dibiarkan saya khawatir justru pasca berakhirnya PPKM Darurat nanti akan meledak,” ujarnya saat dihubungi via WhatsApp. Sepertinya belum ada perbedaan signifikan antara PPKM Darurat dan PPKM yang lainnya, tambahnya. Saya khawatir PPKM Darurat justru mengurangi kepercayaan masyarakat karena tidak diimplementasikan dengan semestinya.
Hadepe – L- ua