blank
Bupati Banyumas Achmad Husein (kanan), saat mengecek persiapan operasional RSD Covid-19, di salah satu bangunan atau gedung rumah sakit milik UMP, Jumat (16/7/2021). Foto: antara

PURWOKERTO (SUARABARU.ID) – Bupati Banyumas, Achmad Husein mengharapkan, Rumah Sakit Darurat Covid-19 yang berlokasi di salah satu gedung RS Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, dapat segera beroperasi.

”Saya berharap RSD Covid-19 UMP dapat beroperasi dalam enam hari ke depan,” katanya, usai mengecek persiapan RSD Covid-19 UMP di Purwokerto, Jumat (16/7/2021). Menurut dia, masih ada beberapa hal yang harus segera dipenuhi menjelang pengoperasian RSD Covid-19 UMP.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan, kekurangan yang harus dipenuhi di RSD Covid-19 UMP itu bersifat teknis. Antara lain penataan ruang, kelengkapan alat-alat kesehatan, dan penataan tenaga-tenaga medis yang akan ditugaskan di rumah sakit darurat itu.

BACA JUGA: FT Unissula Tawarkan Jaringan Kerja yang Luas

”Harapannya sih, sesuai perintah Pak Bupati, satu minggu lagi harus sudah siap. Karena ini rumah sakit darurat, satu minggu lagi harus sudah bisa melayani dengan standar minimalis,” ujar Sadiyanto.

Disinggung mengenai tingkat keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/BOR) untuk pasien Covid-19 di Banyumas, dia mengaku belum menerima perkembangan terbaru per 16 Juli 2021. Akan tetapi berdasarkan data per 15 Juli, BOR untuk ruang isolasi di Banyumas sudah mencapai 92 persen. Sedangkan BOR untuk ruang perawatan intesif (intensive care unit/ICU) sebesar 95 persen.

”Idealnya, BOR berkisar 70-80 persen. Padahal di Banyumas saat ini telah tersedia 1.100 tempat tempat tidur untuk pasien covid-19, karena rumah sakit-rumah sakit terus melakukan penambahan. Jumlah itu meningkat signifikan jika dibanding pada saat awal pandemi, karena saat itu hanya tersedia 150 tempat tidur,” imbuh dia.

BACA JUGA: 600 Orang Perhari Vaksin di Unissula

Sadiyanto mengharapkan, dengan adanya penambahan tempat tidur termasuk rencana pengoperasian RSD Covid-19 UMP, tidak sampai ada pasien yang telantar. Pihaknya akan berupaya mengantisipasi lonjakan pasien covid-19, dengan melakukan persiapan seawal mungkin.

”Kami menyiapkan tempat tidur di rumah sakit, menyiapkan rumah sakit darurat, tempat karantina yang cukup. Pasien yang kondisinya sudah ringan, dipindahkan ke tempat karantina, sehingga pasien yang baru datang dengan kondisi berat bisa masuk ruangan isolasi,” harap dia.

Sebelumnya, Rektor UMP Dr Jebul Suroso menyatakan, pihaknya menyiapkan 30 tempat tidur untuk ruang ICU dan 70 tempat tidur untuk ruang perawatan (isolasi) di rumah sakit darurat itu.

BACA JUGA: Dinas Sosial P3A Blora Akan Mengevaluasi Keberadaan E-Warong

Dia menambahkan, bangunan RS UMP itu juga pernah digunakan Pemerintah Kabupaten Banyumas, sebagai salah satu tempat karantina.

”Nantinya bukan hanya untuk karantina saja, tetapi memang untuk perawatan. Kami merasa siap untuk memenuhi itu, karena kebetulan tempat ada, sarana bisa kami siapkan, kemudian SDM-nya nanti dari fakultas-fakultas terkait, Kedokteran, Kesehatan, dan lain-lain,” tandas dia.

Selain RSD Covid-19 UMP, Pemkab Banyumas juga telah mengoperasikan rumah sakit darurat di Hotel Rosenda, Baturraden.

Riyan