blank
Narasumber memaparkan materi dalam Webinar tentang Osteoporosis yang digelar Perosi Cabang Semarang pada Jumat (9/7).

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Lansia yang melakukan aktivitas fisik, olahraga secara teratur akan meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dapat membantu mencegah jatuh dan cedera.

Penggemar beberapa makanan olahan, produk kemasan, kopi, saus, nikotin, dan beberapa jenis makanan lain perlu lebih berhati-hati karena menjadi salah satu penyebab osteoporosis.

Penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh untuk meregenerasi tulang, berdampak pada berkurangnya kepadatan tulang.

blank
Tumpeng menggambarkan komposisi gizi seimbang.

Hal itu diungkapkan dr Etisa SpGK dari Undip dalam Webinar tentang Osteoporosis pada Jumat (9/7). Narasumber lain dalam webinar yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Cabang Semarang itu adalah Dr Yuswo Supadmo MKes. Acara dipandu oleh dr Ika Vemilia Warlisti SpPD.

”Konsumsi makanan-makanan tersebut menyebabkan kandungan kalsium di dalam tubuh lebih cepat terbuang melalui urin, tidak terserap ke tulang. Berbagai zat gizi mikro, seperti kalsium, vitamin D, vitamin C, seng, protein membantu pembentukan kepadatan tulang. Selain itu, zat isoflavon yang banyak terdapat di kedele, tahu, tempe, dan susu kedele juga berperan dalam meningkatkan pembentukan tulang,” kata Etisa.

Dia mengatakan, satu hal yang kontroversial, bagi perempuan mengonsumsi kafein, ukuran 330 mg (4 cangkir kopi) meningkatkan risiko patah tulang, dan menurunnya kepadatan tulang. Namun bagi laki-laki justru akan menurunkan risiko patah tulang.

Etisa menyarankan, asupan harian untuk wanita yang sudah menopause adalah kalsium 1200/mg perhari, 800 IU vitamin D perhari, protein 1 gr/ per kg berat badan.

”Seng yang banyak terdapat pada protein hewani, dan sayuran hijau mencegah terjadinya keropos,” kata kepala instansi gizi di RSND (Rumah Sakit Nasional Diponegoro) dan dokter mitra di RS dr Kariadi, juga RS Hermina Pandanaran.

Narasumber lain, Yuswo Supadmo mengatakan, orang yang melakukan olahraga secara teratur terjaga kepadatan tulangnya. Selain itu juga mempunyai risiko lebih kecil terkena penyakit jantung, diabetes tipe2, stroke, demensia, alzheimer.

”Orang yang melakukan olahraga teratur juga berisiko kecil terhadap beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar, dan kanker payudara,” kata Yuswo yang juga pelatih fisik tim bola basket Jateng yang dipersiapkan untuk PON di Papua November mendatang.

Muha