(SUARABARU.ID) – Dustin Poirier punya kenangan buruk ketika pada 7 September 2019 dikalahkan Khabib Nurmagomedov melalui kuncian pada ronde ketiga.
Belakangan ini hal-hal mengenai duel melawan Khabib itu dibawa kembali ke permukaan oleh petarung kelas welter Ultimate Fighting Championship (UFC), Colby Covington.
Menurut Covington, Poirier bukanlah seorang yang baik nan dermawan seperti yang diperkirakan banyak orang. Pasalnya, Dustin menggunakan sparring seorang amatiran menjelang duelnya melawan Khabib.
Poirier kemudian membantah tudingan Colby. Petarung asal Lousiana ini menegaskan pernyataan Covington itu salah.
Dustin mengaku lawan tandingnya yang berusia 20 tahun itu bukanlah seorang amatir. ‘’Saya tidak menyepelekan Khabib seperti yang disangkakan Colby,’’ ujar Poirier seperti dilansir dari BJPenn.
Saat ini petarung berjuluk The Diamond itu melakukan persiapan serius untuk menghadapi duel jilid ketiga kontra Conor McGregor.
Duel ini bakal berlangsung di Las Vegas, Minggu (11/7/2021) WIB. Dalam dua partai terdahulu, skor imbang 1-1.
Poirier adalah pemegang sabuk hitam jiu-jitsu. Gaya main bawahnya memang lebih mematikan dibanding ketika berdiri.
Sementara itu, Daniel Cormier, eks juara kelas berat UFC, menilai Gregor sedikit meremehkan Poirier. Sebenarnya itu tak boleh terjadi karena Dustin terus berkembang menjadi petarung yang kuat.
‘’Poirier tahu bagaimana cara memenangi petarungan,’’ tegas Cormier.
Hal senada dilontarkan mantan juara kelas menengah UFC, Michael Bisping. Menurut dia, McGregor punya pukulan tangan kiri mematikan, tapi Poirier mampu mengantisipasinya dengan baik.
‘’Conor itu ibaratnya sprinter, bukan pelari maraton. Dia bisa cepat meledak, tapi kemudian semuanya berubah ketika lawannya bermain cerdas,’’ jelas Bisping.
rr