blank
SMA Taruna Nusantara Magelang menutup latihan pendidikan dasar kedisipliman, hari ini. (Foto: Eko P)

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)- SMA Taruna Nusantara (SMA TN) menyelenggarakan Upacara Penutupan Pendidikan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan yang biasa dikenal dengan istilah PDK, Sabtu pagi 26 Juni 2021. Pesertanya siswa kelas X angkatan 31 di kampus SMA TN Magelang, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Kepala SMA TN, Mayor Jenderal (Purn) Tono Suratman yang bertindak selaku inspektur upacara, dalam amanatnya menyampaikan kebanggaannya atas berlangsungnya kegiatan PDK dengan sukses dan lancar di tengah masa pandemi Covid-19. “Kegiatan PDK yang diselenggarakan dengan kesulitan tinggi karena adanya pandemi Covid-19 ini merupakan salah satu bagian tahapan pembentukan kepribadian bagi seluruh siswa SMA Taruna Nusantara sebagai tahap inisiasi dari nilai-nilai penting yang harus dijiwai oleh seluruh siswa,” ungkapnya.

Kegiatan PDK bagi siswa angkatan 31 itu dilaksanakan secara tatap muka yang diikuti oleh 391 siswa dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Berlangsung lima minggu sejak 20 Mei 2021. Itu sebenarnya merupakan kelanjutan dari PDK yang dilangsungkan secara jarak jauh (daring) sebelumnya.

Rangkaian kegiatannya meliputi berbagai pembentukan karakter dan disiplin pribadi melalui kegiatan keseharian dan latihan lapangan berganda seperti Tradisi Naik Puncak Tidar, Tradisi Ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Napak Tilas Rute Juang Pahlawan, Latihan Perorangan Pilih Ksatria Tangkas, Latihan Kepramukaan dan ditutup dengan Upacara Pembaretan.

Pelaksanaan beragam kegiatan itu dirasakan semakin berat oleh para siswa SMA Taruna Nusantara. Karena dilangsungkan paralel dengan kegiatan pembelajaran tatap muka dan penilaian akhir tahun (PAT). Terlebih menghadapi banyak kendala dan keterbatasan akibat harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Kepala SMA TN berharap seluruh siswa SMA TN, khususnya angkatan 31 terbiasa bekerja keras dan mampu secara kreatif memecahkan masalah dan kesulitan-kesulitan. “Diharapkan seluruh siswa senantiasa konsisten memelihara nilai-nilai yang sudah diberikan selama PDK dengan ketabahan, keteguhan dan keikhlasan sebagai modal untuk mengembangkan diri menjadi pemimpin yang yang tangguh, tanggon dan trengginas,” tandasnya.

Upacara penutupan PDK itu dihadiri oleh satu orang wakil orangtua siswa, yakni ayah atau ibu dari 391 siswa yang berasal dari seluruh Indonesia. Selama acara diwarnai pengumuman terus menerus dari panitia agar tetap menggunakan masker, menjaga jarak, tidak kontak fisik atau bersalaman dan menghindari kerumunan.

Siswa Terbaik

Ketua Panitia PDK yang juga Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan, Mayor Jenderal (Purn) Asrobudi, mengumumkan siswa yang mendapatkan penghargaan sebagai siswa terbaik dalam kegiatan PDK. Yakni Muhammad Angger dan Azzahra Arifiani. Sedangkan siswa terbaik dalam bidang Akademik peminatan MIPA diraih oleh Robby Malik dan Zaky Azril (IPS), siswa terbaik dalam bidang Kepribadian diraih oleh Naufal Muhammad Y dan Ratna Raya H. Siswa terbaik dalam bidang Kesampataan Jasmani diraih oleh Ofel Mathen K dan Nabila Fauziyah.

Menjawab pertanyaan tentang kiat yang menjadi kunci keberhasilan SMA TN dalam menyelenggarakan pembelajaran tatap muka bagi siswanya, Kepala Humas SMA TN Drs Cecep Iskandar MPd menjelaskan, ada tiga kata kunci. Pertama, disiplinnya seluruh warga perguruan SMA TN dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kedua, dilakukannya pemeriksaan kesehatan dengan swab antigen Covid-19 atau GeNose-19 secara periodik kepada seluruh warga perguruan, baik siswa maupun pamong, maksimal 10 hari sekali. Kata kunci ketiga adalah mobilisasi peningkatan imunitas tubuh dengan gerakan rajin berolahraga serta pemberian makan minum vitamin dengan sebaik-baiknya.

Ditambahkan, sebagai mantan Ketua Umum KONI Pusat, Kepala SMA TN sangat besar peranannya untuk memotivasi seluruh siswa dan pamong untuk melakukan gerakan rajin berolahraga.

Rangkaian Upacara Penutupan PDK berlangsung singkat dan padat diisi dengan parade sport dance dan diakhiri dengan defile siswa angkatan 31 dan pamong (pendidik dan pengasuh) yang dipimpin oleh Wakasekhumsuh Mayor Jenderal (Purn) Yacob Joko Sarosa.

Selanjutnya seluruh siswa angkatan 31 bertemu dengan orang tuanya setelah hampir satu setengah bulan tidak bertemu dan berkomunikasi. Selesai upacara seluruh siswa pulang bersama orang tuanya untuk berlibur dan melanjutkan pembelajaran secara daring dari kediamannya masing-masing.

Upacara yang juga diawasi oleh Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten dan Polres Magelang berlangsung dengan tertib dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Diawali dengan pemeriksaan swab antigen kepada seluruh peserta upacara, baik siswa, pamong maupun seluruh orang tua siswa yang hadir. “Meskipun upacara menjadi lebih rumit, tetapi itulah risiko agar seluruh peserta upacara aman dari Covid-19,” kata humas.

Eko Priyono