blank
Komisi B dan D DPRD Kudus saat melakukan sidak stok oksigen di RSUD Kudus. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, dr Aziz Achyar mengaku pernah nyaris mengalami kehabisan pasokan oksigen untuk pasien. Hal ini karena suplai dari PT Samator Gas, satu-satunya distributor yang memasok oksigen untuk RSUD Kudus sempat tersendat.

“Sempat terjadi take down karena stok oksigen habis. Namun, take down hanya berlangsung parsial karena kami memanfaatkan stok oksigen pisah sampai pasokan oksigen cair tersedia,”kata Aziz di sela-sela sidak yang dilakukan Komisi B dan D DPRD Kudus, Selasa (29/6).

Aziz mengakui, saat ini pihaknya hanya mengandalkan pasokan dari PT Samator untuk menyuplai oksigen di RSUD Kudus. Sehingga, saat distribusi oksigen dari PT Samator tersendat, dipastikan akan mengganggu perawatan pasien.

Oleh karena itu, Aziz berharap vendor pendistribusi oksigen bisa menjamin kelancaran pasokannya. Mengingat banyak pasien Covid-19 di rawat di rumah sakit ini.

“Karena ini masalahnya kan nyawa ya, kami harapkan memang ada jaminannya dari sana karena saat ini tidak ada jaminan,” ucapnya.

Aziz juga menyatakan, ke depan pihaknya berencana akan menggandeng distributor lain untuk suplai oksigen di RSUD Kudus. Sehingga, jika terjadi lonjakan kasus seperti saat ini, pasokan oksigen bisa tetap terpenuhi.

“Mungkin kami bisa gandeng vendor lain atau membangun tabung sendiri yang bisa diisi oleh vendor lain,”tandasnya.

Dipicu Lonjakan Kasus

Awal permasalahan oksigen sendiri, lanjut dia, terjadi ketika semua daerah mulai mengalami lonjakan kasus Covid-19. Yakni sekitar pertengahan bulan ini. Sementara sebelum adanya lonjakan di banyak daerah, pasokan dan distribusinya masih aman.

“Lonjakan pertama di Kudus itu masih aman masih bisa teratasi. Sampai tanggal sepuluhan, baru mulai muncul permasalahan ketika semua daerah mengalami lonjakan sekitar tanggal 12 sampai 15, sehingga mulai tersendat pasokannya,” ujarnya.

Kebutuhan oksigennya sendiri dalam sehari untuk liquid antara tiga sampai empat ton. Sementara untuk oksigen tabung, hingga 60 tabung dengan kapasitas 6.000 kilogram per tabungnya.

Ketua Komisi B DPRD Kudus Ali Muklisin mengakui sudah meminta kepada pihak PT Samator Gas yang berkantor di Kudus agar menambah pasokan stoknya untuk rumah sakit di Kabupaten Kudus. Pihaknya, juga meminta  semua rumah sakit di Kudus untuk diprioritaskan pendistribusiannya.

“Pasokannya diperoleh dari Kabupaten Kendal, dan selama ini sudah sesuai target untuk memenuhi kebutuhan oksigen rumah sakit di enam kabupaten, mulai dari Kudus, Grobogan, Demak, Jepara, Rembang, Blora dan Pati,” jelasnya.

Area Manajer Kudus Raya PT Samator Gas Indonesia Endy Soni mengungkapkan, akan berupaya agar suplai gas untuk Kabupaten Kudus terpenuhi. Terlebih saat ini sudah ada kebijakan distribusinya ditangani langsung oleh kantor perwakilan Kudus.

“Aset akan diupayakan penambahannya, termasuk armada dan stok oksigen. Ketika itu sudah, kami siap akan siap melayani. Prinsip dasar kami bukan masalah bisnis,” tandasnya.

Tm-Ab