KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Kebumen Hj Lilis Nuryani bangga dengan tradisi pacuan kuda di Kecamatan Ambal.
Bahkan Bupati meminta agar tradisi pacuan kuda yang setiap Lebaran berlangsung itu terus dilestarikan karena mengandung aspek tradisi, budaya hingga olah raga dan hiburan bagi masyarakat.
Lomba pacuan kuda Ambal berlangsung empat hari telah resmi berakhir dengan penyerahan hadiah utama oleh Bupati Lilis Nuryani kepada para pemenang, Minggu (6 /4), di Lapangan Krido Turonggo, Desa Kaibon Petangkuran, Kecamatan Ambal.
Tampil sebagai juara untuk katagori kelas A 2000 meter, Kuda Arimbi Rowo asal Kebumen. Piala serta hadiah diberikan langsung oleh Bupati yang didampingi Sekretaris Daerah Edi Rianto, Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri, dan Kepala Staf Kodim 07/09 Kebumen Mayor Cba Moh Baehaki.
Bupati menyampaikan kebanggaannya atas terselenggaranya kembali ajang sport tourism ini. Menurutnya ini bukan sekedar lomba, tapi sudah menjadi tradisi dari para leluhur orang Ambal yang patut dijaga dilestarikan untuk kebersamaan.
“Puncak rangkaian perlombaan yang penuh semangat dan persaingan sehat ini bukan hanya tentang lomba, tetapi juga tentang kebersamaan, semangat olah raga, dan semangat melestarikan tradisi,”ujar Lilis Nuryani dengan antusias.
Dampak Positif
Lebih lanjut Bupati menyoroti dampak positif pacuan kuda ini terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Ia menekankan bahwa event ini bukan hanya menjadi tontonan menarik dan hiburan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam menggerakkan roda ekonomi lokal.
Bupati juga mengapresiasi kepada panitia atas kerja kerasnya dan menekankan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta protokol yang telah ditetapkan demi kelancaran dan keamanan acara.
Ketua panitia Sodikul Anwar menjelaskan, pacuan kuda tahun ini diikuti sebanyak 117 peserta dengan kuda-kuda terbaik dari berbagai penjuru Indonesia. Mulai dari Purworejo, Magelang, Kendal, Kediri, Sleman, Wonosobo, Purbalingga, hiingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka turut memeriahkan kompetisi yang mempertandingkan 25 kelas. Lintasan sepanjang 900 meter hingga 2.000 meter menjadi kelas yang dinanti para penonton.
Pada babak final di kelas tertinggi, yaitu Kelas A Terbuka dengan jarak 2.000 meter diikuti oleh tiga kuda terbaik.
“Pertandingan final antara kuda Better Jaya dari Kebumen dengan joki Alfajani yang merupakan andalan Purnomo Rawit Jaya Stable, kuda Arimbi Rowo juga dari Kebumen yang dikendalikan oleh joki A Nugraha dari Bambang Suparjo Sigit Stable, dan kuda Kapten Morgan yang datang jauh dari NTT dengan joki Rifqi di bawah bendera Berlin Stable,”ungkap Sodikul Anwar.
Setelah persaingan ketat, kuda Arimbi Rowo akhirnya berhasil meraih gelar juara pertama dan berhak atas hadiah sebesar Rp6.000.000.
Posisi kedua diraih oleh Better Jaya dengan hadiah Rp3.600.000, sementara Kapten Morgan harus puas di posisi ketiga dengan membawa pulang hadiah Rp2.400.000.
Berlangsung Kondusif
Gelaran Kejuaraan Pacuan Kuda Piala Bupati Kebumen Cup Tahun 2025 yang berlangsung di Lapangan Krido Turonggo, Desa Kaibonpetangkuran, Kecamatan Ambal, secara umum berlangsung aman, lancar, dan kondusif.
Kegiatan tahunan yang menjadi ajang bergengsi bagi para pecinta olah raga pacuan kuda tersebut memasuki babak final pada Minggu, (6/4). Pengamanan ketat dilakukan jajaran Polres Kebumen dan Kodim 0709, Pemkab, serta melibatkan Pam Swakarsa masyarakat.
Berdasarkan pantauan di lapangan, tidak ditemukan gangguan menonjol selama pelaksanaan kegiatan hingga selesai.
Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri hadir langsung menyaksikan final kejuaraan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam menjaga kondusivitas acara. Mulai panitia pelaksana, masyarakat sekitar, hingga personel pengamanan gabungan.
“Alhamdulillah, hingga selesai kejuaraan pacuan kuda berlangsung kondusif. Kami dari Polres Kebumen mengapresiasi kejuaraan ini. Semua bisa saling bersinergi, untuk mewujudkan pertandingan yang sportif, serta aman dan nyaman,”ujar Kapolres.
Kejuaraan digelar di bawah naungan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) ini memperlombakan sebanyak 13 jenis race. Peserta tidak hanya dari Kebumen, tetapi juga dari berbagai daerah lain seperti Cirebon , Kediri hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ribuan penonton dari berbagai wilayah turut memadati arena pacuan, menjadikan kejuaraan ini sebagai salah satu magnet wisata tahunan di Kabupaten Kebumen. Antusiasme warga menjadi bukti tingginya minat terhadap olah raga berkuda, sekaligus potensi besar bagi pengembangan sektor pariwisata dan olah raga di daerah.
Komper Wardopo