blank
Doni dan Azalia saat menerima hadiah dan penghargaan sebagai Duta Bahasa Provinsi Jateng.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah pada   tanggal 19-20 Juni lalu telah menyelenggarakan Pemilihan Duta Bahasa Jawa Tengah 2021. Lomba  yang bertujuan  mencari duta Provinsi Jawa Tengah untuk maju lomba tingkat nasional ini,  diikuti  90 peserta  putra – putri, wakil kabupaten /kota di Jawa Tengah.

Dalam babak final yang masing-masing diikuti oleh 10 peserta putra-putri ini, Asyif Awaludin Romadhoni, guru SMA Negeri 1 Jepara dinobatkan sebagai Pemenang 1 Putra dalam Pemilihan Duta Bahasa Jawa Tengah 2021.

blank
Dpni bersama Ayah, Ibu dan keluarga

Sedangkan Pemenang Putri diraih oleh Zalfaa Azalia Pursita, wakil Kabupaten Boyolali. Zalfaa  adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan  Khusus FKIP Universitas Sebelas Maret. Kedunya akan mewakili Jawa Tengah dalam  Pemilihan Duta Bahasa Nasional 2021 yang diselenggarakan pada Agustus 2021 mendatang.

Pria berusia kelahiran Jepara 31 Desember 1997  yang akrab disapa Doni ini memang sejak bangku perkuliahan,  telah mengikuti beberapa kompetisi di bidang kepenulisan, penelitian, debat, hingga mewakili Universitas Negeri Yogyakarta dalam beberapa kali pertukaran mahasiswa di dalam maupun di luar negeri. Hal tersebut mengukuhkannya sebagai Mahasiswa Berprestasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta 2018-2019.

blank
Doni bersama para guru muda SMAN 1 Jepara,bu Lia, Pak Riski, P. Umam, Pak gilang , Pak affan dan Bu Nungky

Pada Januari 2020 lalu, putra kedua dari dua bersaudara pasangan Ahmad Syaifudin Anif dan Sri Nuryati  yang tinggal di Jl. Pahlawan No.  53 Kelurahan Pingkol   ini,  juga dikukuhkan sebagai Juara 1 Putra dalam Pemilihan Putra-Putri Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selang sebulan kemudian pada Februari 2020 lalu, ia meraih penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik Program Sarjana pada Wisuda Periode Februari 2020 Universitas Negeri Yogyakarta dengan IPK 3.94.

Berbagai prestasi tersebut diraihnya karena ia benar-benar mencintai bidang sejarah dan kependidikan. Saat ini, Doni  sedang menempuh studi S-2 di Program Studi Magister Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta dengan mendapatkan Beasiswa Unggulan Program Magister di kampus tersebut.

blank
Doni bersama peserta Lomba Duta Bahasa Prov. Jateng

Suka Sejarah Agar  Dapat Belajar Kehidupan

Sejak kecil, alumni SDN 1 Panggang dan SMPN 1 Jepara ini memang sangat menyukai sejarah. Baginya, sejarah merupakan pengalaman untuk belajar kearifan di masa depan. Dari sejarah lah, ia belajar mengenai arti kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, ia bercita-cita sebagai pendidik dan penulis.

Hal tersebut menjadikannya sering mengikuti kompetisi bidang kepenulisan sejak SMA sehingga ia bisa diterima di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta melalui jalur SNMPTN.

blank
Doni bersama Bu Vika Fitrianasari dan Bu Alinda

Selepas menamatkan studinya,  Doni terpanggil untuk mengabdi di  almamaternya, SMAN 1 Jepara, sebagai salah satu guru sejarah. Tidak hanya mengajar saja, Doni pun aktif dalam membimbing siswanya di ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Forum Diskusi Ilmiah bidang Debat.

Beberapa prestasi telah ditorehkan oleh siswanya berkat tangan dinginnya baik di tingkat nasional maupun internasional. Di mata siswanya, Doni dikenal sebagai guru yang selalu bersemangat, dekat dengan siswa, tetapi tegas dalam proses pembelajaran.

Kepada SUARABARU.ID,  Doni mengaku sangat senang mengikuti kompetisi maupun membimbing siswanya untuk mengikuti perlombaan. “Sebab dalam kompetisi akan banyak dijumpai relasi pertemanan yang luar biasa dan pengalaman-pengalaman menarik serta  berharga,” ujarya.

blank
Doni bersama Bu Maria Yekiana dan Bu Puji Rahayu.

Relasi inilah yang menurut Doni akan menentukan prestasi dan menambah rezeki. Karena itu ia  tidak pernah berekspektasi dalam mengikuti perlombaan sebab akan membuatnya terbebani. Namun dalam setiap aktivitas apapun ia ingin  memberikan yang terbaik. “Ini tidak hanya berlaku di kompetisi tetapi di dalam setiap kegiatan,” ungkap Doni

Prinsip totalitas ini yang menjadikannya selalu bersemangat dalam melaksakan aktivitas. Di samping itu, ia juga ingin memberikan contoh kepada muridnya. Doni mengungkapkan bahwa muridnya sudah seperti adiknya sendiri. Sebagai kakak tentu ia harus memberikan contoh yang baik bagi adiknya. Oleh karena itu, ia berharap capaian tersebut dapat menjadi penyemangat dan inspirasi bagi muridnya.

Doni  menyadari bahwa dalam setiap proses kehidupan pasti terdapat naik dan turun. Menurutnya, itu adalah hal yang wajar. Perasaan lelah dan ingin menyerah yang kadang muncul, tentu  hal yang manusiawi. Semua itu terjadi karena terkadang manusia belum melakukannya terlebih dahulu namun telah merasa terbebani.

Saat banyak prestasi telah di raihnya, Doni justru ingin selalu  belajar dari siapapun terutama belajar dari kepala sekolah, guru senior  dan teman-teman guru di SMAN 1 Jepara. Baginya  setiap orang adalah guru dan panutan.  “Proses inilah yang akan membentuk saya,  bahwa pada hakikatnya seorang manusia hanya sebagai hamba Tuhan yang selalu senantiasa bersyukur atas karunia-Nya,” pungkasnya.

Hadepe – D

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini