blank
Antrian pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang. Foto: Ning

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Membludaknya pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Semarang, membuat pihak rumah sakit harus menambah ruang isolasi bagi pasien.

Demikian juga yang terjadi di RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang. Berdasarkan pantauan, pasien Covid-19 terus berdatangan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Mereka rela mengantri di layanan IGD, untuk menunggu supaya bisa mendapatkan ruang isolasi.

Baca Juga: Pemkot Semarang Kembali Buka Tempat Karantina Covid-19 

Bahkan beberapa hari kemarin, tercatat per hari ada 50 hingga 60 pasien yang masuk di layanan IGD. Rata-rata pasien berasal dari Semarang, Demak, Grobogan, Kudus dan Jepara.

Wadir Umum dan Keuangan RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang, dr. Eko Krisnarto Sp.kk menyampaikan, hingga hari ini ada 409 pasien yang terkonfirmasi Covid-19, termasuk di ruang IGD ada 33 pasien.

“Karena dari kemarin di IGD banyak sekali pasien yang masuk, kita tambah lagi ruang rawat inap isolasi 30 kamar,” kata dr. Eko di ruang kerjanya, Jumat (25/6/3021).

blank
Tenda darurat yang didirikan di area rumah sakit untuk isolasi para tenaga kesehatan (Nakes).

Baca Juga: Pemkot Semarang – UIN Walisongo Kerjasama Tambah Ruang Isolasi Covid-19

Dikatakan, dari 33 pasien yang ada di IGD, 3 diantaranya harus menempati kursi roda lantaran kapasitas tempat yang tersedia untuk isolasi sementara di IGD hanya 30 orang.

“Kita rencana akan menambah lagi ruang isolasi di Sadewa 2 dengan kapasitas 30 orang,” ucapnya.

Pihaknya berharap, ada pasien yang hasil tes Swab PCR nya bagus, sehingga pasien tersebut bisa dipulangkan, dan pasien dari IGD bisa masuk ruang inap.

Baca Juga: Pengabdian Masyarakat Dosen Instrumentasi dan Elektronika Undip di MAN 1 Kota Semarang

Terkait tenda darurat yang didirikan di area rumah sakit, pihaknya menyatakan itu bukan digunakan untuk pasien Covid-19 maupun pasien lain, namun tenda tersebut untuk para tenaga kesehatan (Nakes) yang harus menjalani isolasi mandiri. “Karena untuk pasien harus masuk di ruang rawat inap,” jelas dr. Eko.

Untuk tenaga kesehatan yang fisiknya bagus namun tes Swab Antigen atau PCR nya positif bisa menggunakan tenda tersebut.

RSUD Wongsonegoro juga menyediakan mess untuk tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 tanpa gejala.

Baca Juga: Pengabdian Masyarakat Dosen Instrumentasi dan Elektronika Undip di MAN 1 Kota Semarang

“Nakes terpapar ada, bukannya kita melalaikan APD, namun bisa saja mereka tertular dari luar,” katanya.

Sementara itu, dengan banyaknya pasien terpapar Covid-19 yang terus berdatàngan, pihaknya mengaku akan terus berupaya bisa menampung pasien tersebut. “Prinsipnya kita tidak menolak pasien,” tandas dr. Eko.

Selain tenaga kesehatan, ada juga relawan dari tenaga keperawatan, yang saat ini ada 30 orang. Untuk relawan sendiri, pihaknya kemungkinan akan menambah lagi apabila masih kurang.

Ning-Claudia