SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dalam keseharian, kita bisa saja menemukan kejadian seseorang yang pingsan dan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba. Korban kecelakaan di jalan, korban tenggelam ataupun seseorang yang mengalami serangan jantung, sehingga mengalami henti jantung, dan tidak mampu bernafas secara normal.
Terhentinya aliran darah atau pernapasan bisa memicu kerusakan otak, yang dapat mengakibatkan seseorang meninggal hanya dalam hitungan delapan menit apabila tidak segera mendapatkan pertolongan pertama. Kondisi ini pula yang merenggut nyawa penyanyi campursari, Didi Kempot.
Menghadapi hal itu, yang harus dilakukan adalah pemberian bantuan hidup dasar, apabila kita menemukan seseorang yang henti jantung. Bantuan hidup dasar adalah serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi jantung, sehingga terjadilah sirkulasi darah dan oksigen pada seseorang yang mengalami henti napas dan atau henti jantung.
BACA JUGA: Danone Indonesia Bantu APD Vaksinasi Covid-19 untuk Nakes di Wonosobo, Apa Saja?
Namun seringkali karena kita semua tidak paham terhadap hal itu, sehingga kita bingung tak tahu apa yang mesti dilakukan.
Bila kita menemukan seseorang dalam kondisi tidak sadar disertai dengan tidak bernafas atau henti jantung, maka diperlukan tindakan bantuan hidup dasar, berupa Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau dalam bahasa Inggris Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR), untuk memberikan oksigen ke tubuh sebagai pertolongan pertama, sembari menunggu pertolongan medis datang.
RJP tidak hanya dilakukan oleh tenaga medis saja, tetapi semua elemen di masyarakat harus mampu melakukan tindakan RJP secara benar.
BACA JUGA: Kampus STIE Bank Jateng Bisa Digunakan untuk Pasien Covid-19 dari Kudus dan Sekitarnya
Untuk memberikan pengetahuan mengenai tindakan RJP yang benar dan bisa dilakukan orang awam, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Anugerah Semarang, akan menghadirkannya dalam siaran langsung di Instagram @rsiaanugerahsmg pada Sabtu (12/6/2021), mulai pukul 16.00 WIB.
Tim Instalasi Gawat Darurat RSIA Anugerah, akan memeragakan dan mempraktikkan teknik dasar RJP dalam siaran itu.
”Kami mengangkat acara siaran langsung tentang resusitasi jantung paru, karena ingin memberikan edukasi kepada masyarakat awam,” kata dr Indra Adi Susianto, MSi Med SpOG, penggagas program Live IG Literasi Informasi Kesehatan RSIA Anugerah, dalam keterangannya belum lama ini.
BACA JUGA: Kejagung Lakukan Penyidikan Dugaan Korupsi Dinas ESDM Tanah Bumbu
Menurut dr Indra, pihaknya akan memberikan edukasi bagaimana bersikap dalam memberikan bantuan hidup dasar, seperti nafas buatan pada orang yang henti nafas. Selain itu, pemberian kompresi dada pada korban yang henti jantung, sehingga bisa menyelamatkan nyawa keluarga ataupun korban yang ditemukan.
Dia juga menjelaskan, mengapa teknik RJP ini penting diketahui dan dikuasai masyarakat awam. Dokter Indra menganggap, pertolongan pertama melalui RJP dapat menjaga aliran darah tetap aktif, dan memperbesar kemungkinan keberhasilan resusitasi saat staf medis tiba di lokasi.
Sayangnya, masyarakat awam banyak yang belum paham apa itu RJP. Dan kalau pun tahu, mereka ragu-ragu melakukan tindakan itu, untuk menolong orang lain.
”Kemampuan menguasai teknik RJP sangat penting dimiliki semua orang. Tak hanya petugas medis, masyarakat awam pun disarankan untuk memahami proses kerja dan teknik RJP, terutama bagi mereka yang bekerja di area publik,” imbuh dia.
Unik-Riyan