SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memberikan instruksi khusus kepada delapan delapan bupati di Jateng. Hal itu menyusul peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di delapan daerah itu.
Instruksi itu disampaikan Ganjar saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 secara daring, di ruang rapat Gedung A Lantai 2 Kompleks Pemprov Jateng, Senin (7/6/2021). Rapat diikuti tenaga ahli serta seluruh Bupati/Wali Kota se-Jateng.
”Seperti yang sudah diprediksikan, dua minggu usai liburan terjadi kenaikan. Awalnya hanya tiga kabupaten/kota yang masuk zona merah, Kudus, Brebes dan Sragen. Namun saat ini, ada delapan yang masuk zona merah, Kudus, Demak, Grobogan, Pati, Jepara, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes,” kata Ganjar.
BACA JUGA: 23 Personel Polres Kebumen Mendadak Ditest Urine Narkoba
Khusus untuk delapan daerah zona merah itu, Ganjar memerintahkan semuanya menambah kapasitas tempat tidur, baik ICU maupun isolasi. Tempat isolasi terpusat harus segera disiapkan, bisa di hotel, wisma bahkan kalau perlu bisa menggunakan gedung sekolah.
”Kalau tidak bisa, segera koordinasi dengan kami, karena kami memiliki sejumlah tempat isolasi terpusat yang siap. Tak hanya di Kabupaten/Kota, saya minta Kades/Lurah kembali aktifkan Jogo Tonggo. Siapkan juga tempat isolasi-isolasi terpusat di desa untuk menangani ini,” ucapnya.
Ganjar juga meminta operasi yustisi ditingkatkan di delapan daerah itu. Tempat-tempat keramaian harus diperketat, bahkan jika diperlukan harus ditutup. ”Tempat wisata, mall, pasar, restoran semuanya diperketat. Kalau tidak bisa diatur, tutup,” tegasnya.
BACA JUGA: PemKab Kendal Akan Percepat Pembangunan Pasar Sementara Weleri I
Dia juga meminta delapan daerah zona merah itu, untuk menggenjot vaksinasi. Kementerian Kesehatan sendiri siap menambah stok vaksin di delapan daerah zona merah itu, untuk menanggulangi potensi penyebaran covid-19.
Untuk Kudus, Menkes sudah mengirimkan 50 ribu dosis vaksin, sedangkan untuk tujuh Kabupaten/Kota zona merah lainnya, segera dikirimkan 25 ribu dosis vaksin.
”Saya minta vaksinasi digenjot. Karena menurut data, dari delapan Kabupaten/Kota yang sekarang masuk zona merah itu, hanya Demak yang vaksinasinya cukup tinggi. Tujuh lainnya masih rendah. Maka saya minta dipercepat, cari lansia sebagai prioritas vaksinasi,” imbuhnya.
BACA JUGA: Sukseskan UKBI Adaptif Merdeka, Pemangku Kepentingan di Jateng Tandatangani Komitmen
Tak hanya delapan daerah zona merah itu, Ganjar juga meminta semua daerah di Jateng siaga. Pasalnya dari gambar penyebaran, ternyata bentuknya bergerombol di daerah yang berdekatan.
”Kalau dilihat gambarnya, ini bergerombol. Brebes sudah merembet ke Kabupaten Tegal. Sedangkan Kudus merembet ke Jepara, Sragen, Pati, Grobogan, Demak. Jadi daerah sekitarnya harus siap-siap. Rembang, Blora harus siap, Kota Semarang, Boyolali harus siap termasuk Solo, Karanganyar dan lainnya,” simpulnya.
Semuanya diminta melakukan penambahan tempat tidur, baik ICU maupun isolasi di rumah sakit. Tempat isolasi terpusat juga harus disiapkan, termasuk menggenjot program vaksinasi.
BACA JUGA: Bupati Wonosobo Berharap Tidak Ada ASN yang Tersangkut Masalah Hukum
”Untuk Bed Occupancy Rate di Jateng memang perlu penambahan. Total BOR Jateng untuk ICU mencapai 51,87 persen, dan isolasi 58,35 persen. Rinciannya, 597 ICU terpakai dan masih tersedia 554. Sedangkan 4.541 tempat tidur isolasi rumah sakit sudah terpakai, dan 3.212 masih tersedia,” pungkasnya.
Sementara itu, sejumlah bupati/wali Kota yang mengikuti rapat menegaskan, pihaknya siap menambah tempat BOR rumah sakit di daerahnya masing-masing. Mereka juga siap membuat tempat isolasi terpusat, dan mengaktifkan Jogo Tonggo.
Juga tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak/menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas/bepergian kecuali untuk keperluan sangat mendesak/urgen.
”Saat ini BOR kami 324. Sudah saya mintakan seluruh direktur rumah sakit menambah jadi 370. Karena kami tidak hanya melayani warga Pati, melainkan juga dari Kudus, Rembang dan Grobogan. Untuk tempat isolasi, kami juga sudah siapkan,” terang Bupati Pati, Haryanto.
BACA JUGA: Banjir dan Longsor Sebabkan 17 Orang Tewas di Sri Lanka
Ada pula Bupati yang meminta bantuan Pemprov Jateng, terkait tempat isolasi terpusat. Seperti Bupati Kudus yang mengirimkan pasien covid-19 ke Donohudan, juga Bupati Demak yang meminta bantuan tempat isolasi milik provinsi di Semarang.
”Untuk isolasi terpusat kami terbatas, sehingga kami minta bantuan Pemprov Jateng, termasuk RSUD milik Pemprov,” kata Bupati Demak, Estianah.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, kasus aktif covid-19 di Jateng saat ini mencapai 10.297. Dari total itu, sebanyak 5.420 pasien dirawat dan 4.877 pasien diisolasi.
”Kasus aktif tertinggi terjadi di Kudus, Demak, Kabupaten Tegal, Kota Semarang dan Banyumas. Sedangkan kasus baru tertinggi Kudus, Demak, Kota Semarang, Kabupaten Tegal dan Brebes,” ungkapnya.
Riyan/Sol-mul