blank
Pasar tiban dekat Pabrik Roko Megawon yang masih ditutup sementara. foto:Ant/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Kabupaten Kudus benar-benar berada dalam zona merah penyebaran Covid-19. Dalam kurun waktu sehari, Jumat (28/5), muncul tambahan 241 kasus positif baru sehingga total kini ada 1.032 kasus aktif.

Dari total jumlah kasus tersebut, terdapat 291 pasien yang dirawat dan 740 pasien lainnya harus menjalani isolasi mandiri.

“Untuk pasien yang meninggal dunia per hari ini mencapai 5 pasien positif konfirm,,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo, Jumat (28/5).

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, jumlah sebaran kasus terjadi di semua kecamatan yang ada di Kudus. Namun, jumlah kasus terbanyak masih berada di wilayah Kecamatan Mejobo, Jati, Kota, dan Bae.

Desa dengan jumlah kasus aktif terbanyak berada di Desa Jepang, Kecamatan Mejobo dengan jumlah kasus aktif mencapai 46 kasus. Jumlah ini meningkat dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 36 kasus.

DAFTAR DESA DENGAN KASUS COVID-19 TERTINGGI

NO DESA COVID-19
DIRAWAT ISMAN TOTAL
1 JEPANG 12 34 46
2 GONDANG MANIS 8 22 30
3 KEDUNGDOWO 3 25 28
4 PASURUHAN LOR 10 16 26
5 JEPANGPAKIS 7 17 24
6 PURWOSARI 9 12 21
7 BAE 2 19 21
8 MIJEN 6 13 19
9 GULANG 6 13 19
10 JATI WETAN 7 11 18
11 MEJOBO 4 14 18
12 MLATI KIDUL 3 14 17
13 LORAM WETAN 6 10 16
14 DERSALAM 0 16 16
15 GARUNG LOR 3 12 15
16 NGEMBAL KULON 4 11 15
17 GETAS PEJATEN 5 10 15
18 KRAMAT 2 12 14
19 HADIPOLO 5 9 14
20 KARANG BENER 6 8 14

Sumber: Satgas Covid-19 Per 28 Mei 2021

Kepala Desa Jepang, Indarto menyebut angka kasus Covid-19 di desanya memang sangat tinggi. Penularan terjadi akibat klaster keluarga terutama saat masa lebaran lalu.

“Rata-rata akibat klaster keluarga. Bahkan, ada satu keluarga yang sembilan orang anggota keluarganya terpapar Covid-19,”ujarnya.

Meski masih ada hubungan famili, namun sembilan orang yang terpapar tersebut menempati rumah berbeda dalam satu RT.

“Untuk sementara, akses masuk lingkungan RT tersebut kami batasi,”tandas Indarto.

Baca Juga:

Penuh Sesak, RS di Kudus Tak Terima Lagi Pasien Luar Kota

BPBD Kudus Mulai Kewalahan Makamkan Jenazah Pasien Covid-19

Bidan Desa Jepang, Era Prihantini, menambahkan warga yang terpapar Corona paling banyak ada di dua RT, yakni RT 2/RW 9 dan RT 2/RW 11. Saat ini tercatat ada 30 orang sedang menjalani isolasi mandiri dan 10 orang sedang dirawat di rumah sakit.

“Ada dua RT klaster keluarga tapi ini sudah selesai isolasi mandiri tanggal 30 Mei 2021 dan tidak ada gejala. Dua RT, paling banyak RT 2/RW 9 dan RT 2/RW 11,” jelas Era.

blank
Sumber Satgas Covid-19 Kab Kudus per 28 Mei 2021.

Sementara, Bupati Kudus Hartopo menginstruksikan Forkopimcam fokus pada aksi nyata memperingatkan masyarakat. Tak hanya sekedar imbauan dan sosialisasi saja. Apalagi, banyak masyarakat yang masih acuh terhadap Covid-19. Forkopimcam diminta menyampaikan kepada masyarakat bahwa kasus Covid-19 di Kudus melonjak.

“Masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan. Oleh karena itu, kita harus tegas memperingatkan masyarakat,” paparnya.

Pihaknya meminta agar seluruh pihak terkait menindaklanjuti arahan dari Pangdam IV/Diponegoro dan Kapolda Jateng. Hartopo meminta Forkopimcam tegas dalam menutup tempat wisata baik plat merah maupun plat kuning. Tujuannya untuk mengurai kerumunan dan meminimalisir penularan Covid-19.

“Mengingat kasus Covid-19 terus naik, kita semua harus tegas. Sesuai arahan Pangdam dan Kapolda kemarin, tempat wisata ditutup,” ucapnya.

Tm-Ab