BLORA (SUARABARU.ID) – Bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati pada Senin (17/05/2021) siang, Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si dan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST, MM serta jajaran Forkopimda Blora mengikuti pengarahan Presiden RI secara daring melalui aplikasi zoom meeting yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri.
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian dalam laporannya menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri 1442 H bagi seluruh masyarakat muslim dan selamat memperingati Kenaikan Isa Almasih bagi saudara-saudara nasrani.
Mendagri menyampaikan bahwa pandemi Covid19 telah berjalan lebih dari satu tahun dan para pengambil kebijakan mempunyai satu tujuan yaitu bagaimana menghentikan penyebaran virus ini.
“Agar para pengambil kebijakan, para pemimpin menggunakan analogi-analogi yang sederhana agar dapat dimengerti oleh seluruh elemen masyarakat. Seperti bapak Presiden menggunakan analogi mengendarai kendaraan, kapan saat tepat menginjak gas dan kapan saat yang tepat menarik rem,” kata Mendagri.
Lebih lanjut Mendagri menyampaikan persebaran virus global sampai saat ini belum dapat terkendali.
“Disisi lain Indonesia mengalami perbaikan dengan diterapkannya PSBB yang kemudian diikuti dengan PPKM Mikro. Pengambilan kebijakan tersebut mampu menekan angka indikator pengendalian Covid dan saya berharap Forkopimda memanfaatkan forum ini agar kompak dan bersinergi mengendalikan angka-angka indikator tersebut dan Pemerintah Daerah saya harap tetap waspada menghadapi fenomena munculnya varian baru virus Covid setelah libur panjang,” harap Tito Karnavian.
Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo dalam pengarahannya kembali mengingatkan seluruh peserta video conference untuk selalu hati-hati dan waspada di tengah masa pandemi ini.
“Hati-hati..Betul-betul harus waspada. Karena setelah libur panjang berpotensi munculnya kasus baru covid meskipun kita telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, tetapi masih ada 1,1% warga yang masih mudik. Sepertinya kecil tapi 1,1% sama dengan 1,5 juta warga masyarakat,” pinta Joko Widodo.
“Kita berharap tidak ada lonjakan kasus aktif sebesar tahun lalu karena saat ini Indonesia telah mengalami penurunan kasus aktif,” lanjut Presiden RI.
Presiden mengharapkan adanya konsistensi dan ketahanan (endurance) dalam mengambil kebijakan-kebijakan persebaran Covid-19.
“Hati-hati dengan gelombang kedua gelombang ketiga yang menimpa negara-negara tetangga kita. Malaysia sudah lockdown sampai nanti Juni. Tetap semuanya harus hati-hati,” ungkap Presiden.
Data bed occupancy ratio (BOR) saat ini sudah mengalami penurunan, Presiden menghimbau agar Bupati/Walikota serta Gubernur untuk bersama-sama bekerja keras dan bahu membahu menurunkan angka BOR.
“Tolong semua Gubernur, Bupati/Walikota tahu angka-angka ini. Kalau yang masuk rumah sakit banyak, harus ekstra hati-hati karena angka BOR nasional dibawah angka 29%. Kalau obat kurang atau vaksin tidak ada segera telp Menteri Kesehatan,” lanjut Presiden
Presiden mengingatkan agar pemerintah daerah tetap waspada dan berhati-hati ditengah kenaikan kunjungan di tempat pariwisata dan tingkat hunian hotel.
“Bagi daerah di zona merah dan orange tempat wisata ditutup dulu. Yang daerahnya zona kuning atau hijau buka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk pertumbuhan ekonomi dan penanganan Covid 19 harus dapat berjalan beriringan.,” pungkas Presiden
Pada kesempatan itu, Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si langsung menanggapi arahan Presiden menyampaikan kesiapan dan kesanggupannya melaksanakan arahan tersebut.
“Kita siap melaksanakan program pemerintah pusat, sesuai arahan bapak Presiden dan bapak Mendagri,” tandasnya.
Hadir dalam rakor pengarahan Presiden RI seluruh jajaran Forkopimda Kabupaten Blora, Ketua DPRD, Kapolres Blora, Kajari Blora, perwakilan Kodim 0721/Blora, Sekretaris Daerah Blora beserta Asisten.
Kudnadi