KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)-Perayaan Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah tahun ini sangat istimewa, karena secara bersamaan umat Kristiani juga merayakan Kenaikan Isa Almasih.
Meskipun perayaan dua hari raya keagamaan yang berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan, namun tidak ada kendala untuk melaksanakan ibadahnya masing-masing. Utamanya, tempat ibadah umat Islam dan Kristiani yang lokasinya berdekatan.
Seperti yang ada di Kampung Kauman, Desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Jarak antara Masjid Shofi dengan Gereja Kristen Jawa ( GKJ) Salaman yang jaraknya sangat dekat, yakni berjarak sekitar 300 meter saja. Namun, umat dari kedua agama yang berbeda tersebut dapat menjalankan ibadahnya secara bersamaan dengan aman dan damai.
Sebagai wujud toleransi beragama, sebelum ibadah dimulai jemaat GKJ Salaman terlebih dulu berjejer di pinggir jalan depan gereja. Mereka memberikan ucapan selamat Lebaran bagi umat muslim yang baru saja pulang menjalankan Salat Idul Fitri di Masjid Shofi.
Pendeta GKJ Salaman, Widya Nowo Moehnelwan mengatakan, karena masih di masa pandemi covid- 19, jemaat dari GKJ Salaman dalam mengucapkan selamat Idul Fitri secara protokol kesehatan. Yakni, tidak berjabat tangan tetapi dengan cara memberikan salam “Namaste”.
Umat Islam yang pulang dari Salat Idul Fitri tersebut, menyambut ucapan dari jemaat GKJ Salaman juga dengan cara memberikan salam yang sama yakni menangkupkan kedua telapak tangan di atas dada.
Jemaat GKJ Salaman juga memberikan ucapan yang sama bagi umat Islam yang baru saja pulang Salat Idul Fitri di lokasi lain, dan kebetulan melewati jalan yang ada di depan gereja tersebut.
“Umat Islam yang Salat Idul Fitri di tempat lain tersebut dan menggunakan mobil menyempatkan berhenti sebentar dan membuka kaca jendela untuk menerima ucapan dari kami,” katanya.
Nelwan menambahkan, untuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan Salat Idul Fitri, maka jam kebaktian di GKJ Salaman tersebut mengalami sedikit perubahan. Semula biasanya dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB. Pada ibadah Kenaikan Isa Al Masih tersebut, pihak gereja merubah sedikit kebaktian tersebut dimulai pukul 08.30 WIB.
Jemaat GKJ Salaman yang datang dari berbagai wilayah di Kecamatan Salaman tersebut, datang lebih awal sebelum kebaktian dilangsungkan, untuk memberikan ucapan kepada umat Islam/
“Biasanya, jam kebaktian di GKJ Salaman ini setiap hari Minggu dimulai pukul 07.00 WIB, namun untuk menghormati umat muslim yang melaksanakan Salat Idul Fitri. Maka, kebaktian diundur sedikit dan dimulai pada pukul 08.30 WIB,” katanya.
Selama ini, kehidupan bermasyarakat antara umat Kristiani dengan umat Islam yang ada di Kampung Kauman tersebut berjalan cukup baik. Bahkan, satu sama lainnya saling mendukung dalam berbagai kegiatan.
“Kehidupan bertoleransi beragama antara umat Kristen dengan umat Islam di Kauman, Salaman ini, berjalan cukup baik,” katanya.Yon