blank
Penjual bunga di Jalan Sudirman Ambarawa. Harga bunga tabur hari ini sudah naik 600 persen dibanding hari biasa di luar Lebaran. Foto: Widiyartono R.

AMBARAWA (SUARABARU.ID) – Menjelang Lebaran kurang sehari, harga bunga tabur jenis mawar naik sangat signifikan dibandingkan hari biasa. Kenaikan harga mencapai 600 persen, atau enam kali lipat dari hari biasa. Meski tidak terlalu ramai, cukup banyak penjual kembang di Jalan Sudirman Ambarawa yang dikerubuti pembeli.

Rabu pagi tadi, belum terlalu banyak pembeli yang datang. Biasanya sepeda motor atau mobil yang parkir di kawasan Pandean, Ambarawa ini cukup banyak untuk membeli bunga. Seorang pembeli tampak menawar harga yang dianggapnya sangat tinggi.

“Kalau Lebaran begini kembang buat nyekar harganya kaya emas, mahal sekali,” ujar seorang ibu.

Seorang penjual mengatakan, harga bunga tabur memang sangat tinggi menjelang Lebaran seperti hari ini. Bisa jadi besok pagi lebih tinggi lagi, karena banyak orang yang nyekar pada hari pertama Lebaran.

“Hari biasa sekeranjang kecil ini cuma sepuluh ribu rupiah, tetapi hari ini, nyuwun ngapunten harganya sudah enam puluh ribu rupiah,” kata penjual itu.

Pernyataan penjual itu menunjukkan, bahwa harga hari ini sudah melonjak enam kali lipat atau 600 persen dibandingkan hari-hari biasa di luar Lebaran. Seorang pembeli pun mencoba menawar, dengan harga per keranjang Rp 40.000. “Saya beli tiga keranjang seratus puluh ribu ya,” ujar pembeli.

Pedagang hanya menurunkan menjadi Rp 55.000 per keranjang. Kemudian pembeli menawar lagi, tiga keranjang Rp 150 ribu. “Nggih pun manga (Ya sudah, silakan),” kata penjual.

Akhirnya ibu itu pun membeli tiga keranjang kecil. “Kalau hari biasa, saya nibakke dua puluh lima ribu saja sudah dapat sekeranjang besar. Ya, setahun sekali memang harus begini, dan harus beli wong sudah jadi tradisi nyekar pada hari raya,” kata ibu itu.

Widiyartono R.