Bupati Arif Sugiyanto menyerahkan sembako kepada jamaah Shalat Tarawih Desa di Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Guna mewujudkan pemerintahan yang responsif kepada masyarakat, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto telah berkomitmen mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk selalu menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan amanah.

Bupati menegaskan, di era kepimpinannya bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, dirinya tidak ingin ada masyarakat mengalami kesulitan, namun pemerintah tidak mengetahuinya.

Bahkan jika ini terjadi, Bupati tak segan segan bakal mencopot jabatan pimpinan OPD dan diganti dengan ASN yang lain. Jadi OPD diharapkan lebih turun ke bawah, terutama camat harus turun ke bawah.

“Pastikan masyarakatnya apakah mereka susah makan, sudah mendapat jaminan kesehatan belum, pendidikan dan lain-lain. Kita kan tidak pernah tahu, jangan sampai ada. Kalau nggak bisa menjalankan, sanksinya ya diganti,”tegas Bupati Arif.

Bupati Arif Sugiyanto mendampingi Sekda Ahmad Ujang Sugiono menyerahkan bingkisan kepada jamaah Shalat Tarawih di Desa Setrojenar, Buluspesantren.(Foto:SB/Ist)

Bupati Arif Sugiyanto menyampaikan hal tersebuit saat menggelar Shalat Tarawih dan Silaturahmi di Masjid Al Istiqamah RT 02 RW 01 Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, pada Minggu (18/4) malam.

Shalat Tarawih juga dihdairi Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono beserta OPD di lingkungan Pemkab Kebumen, Camat Buluspesantren Budhi Suwanto dan Forkopimcam Buluspesantren, Pemerintah Desa Setrojenar serta tokoh ulama dan masyarakat.

Serap Aspirasi Masyarakat

Menurut Bupati, melalui kegiatan jamaah Shalat Tarawih dan silaturahmi keliling ini sekaligus sebagai media untuk menyerap apsirasi masyarakat. Dirinya ingin mendengar langsung keluh kesah dan persoalan yang dihadapi masyarakat agar persolan itu secara garis besar dirangkum dan menjadi catatan bagi pemerintah untuk segera ditindaklanjuti.

“Misalnya, seperti perbaikan jalan rusak, persoalan bantuan sosial, pelayanan terhadap masyarakat yang responsif. Serta jaminan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu,”ucap Arif.

Arif Sugiyanto menuturkan, terkait penerapan protokol kesehatan Shlaat Taraweh di Masjid Al Istiqamah telah berjalan dengan baik. Termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

Namun Bupati mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Ia menegaskan bahwa Covid-19 bukan konspirasi. Virus ini adalah nyata. Bahkan ia pun pernah teserang virus ini bersama keluarganya.

‘’Alhamdulilah saya melihat Masjid Al Istiqamah Setrojenar  ini rapi, bersih, dan takmirnya juga sangat baik. Kalo seperti ini terus maka saya yakin angka kasus Covid-19 di Kebumen akan bisa semakin ditekan,’’ujar Bupati.

Arif Sugiyanto juga meminta kepada masyarakat agar tidak memaksa keluarga yang sedang berada di rantau untuk mudik. Sesuai keputusan Pemerintah Pusat, mudik tahun ini dilarang. Maka hendaknya keputusan itu dipatuhi bersama.

Meski begitu, apabila ada dari perantau yang pulang kampung, Bupati kembali mengimbau agar bisa menunjukkan surat keterangan sehat. Dalam hal ini hasil rapid tes antigen. Jika ini tidak bisa dilaksanakan maka wajid isolasi selama 4 hari.

“Kalau ada yang pulang kampung sebelum larangan tanggal mudik yang ditetapkan, maka wajib menunjukan hasil rapid antigen. Jika tidak, tetap harus diisolasi mandiri. Minimal empat hari,”ujarnya.

Komper Wardopo