SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ramadan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Semarang menggelar berbagai kegiatan bernuansa ibadah.
Salah satunya adalah pesantren kilat yang diikuti oleh sekitar 50 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Semarang muslim yang berlangsung di Masjid At Taubah Lapas Semarang.
Kalapas Semarang, Supriyanto mengapresiasi seluruh peserta pesantren kilat yang dengan tulus hati mengikuti kegiatan ini.
Baca Juga: Semarang Kota Terbaik Pertama dalam Pembangunan Daerah Tahun 2021
Menurutnya, bermacam-macam program pembinaan kerohanian telah dicanangkan oleh Lapas, sehingga warga binaan bisa fokus dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadan ini.
“Warga binaan yang sebelumnya tidak bisa mengaji, dengan mengikuti pesantren kilat ini pasti bisa mengaji, walau ditempuh dengan sangat singkat 2 minggu kedepan,” ungkap Supriyanto.
Dengan pesantren kilat ini, Kalapas berharap nantinya bisa menjadi bekal selama menjalani pidana di Lapas maupun setelah bebas nanti,” tuturnya.
Baca Juga: Satlantas Polrestabes Semarang Bagi Takjil ke Pengguna Jalan
Kalapas berpesan, dalam kegiatan pesantren kilat ini agar selalu memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, dan tetap berkomitmen teguh untuk selalu bersih dari narkoba.
Sementara itu Ketua Takmir Masjid At-Taubah Lapas Semarang, Ikmal Jaya menyampaikan, Ramadhan tahun ini merupakan Ramadan yang luar biasa, karena kegiatan Ramadan masih dalam situasi pandemic Covid-19.
“Banyak kegiatan yang dilakukan disini, mulai giat sholat dhuha, bimbingan rohani Islam, sholat dhuhur, ashar, maghrib, isya, kajian tafsir, kajian tematik, buka puasa bersama, pesantren Ramadan, sholat tarawih dan tadarus Alqur’an,” jelas Ikmal.
Baca JugSertifikat Tanah Wakaf Diterimakan ke MAJT dan Masjid Baiturrahman Semarang
Harno (64) salah satu Napi kasus pembunuhan mengaku bangga bisa ikut pesantren Ramadan. “Ibadah saya bisa lebih baik dan ilmu agama juga menjadi lebih baik,” ungkapnya senang.
Dalam kegiatan tersebut juga diadakan sesi pemberian kartu tanda peserta dan buku materi secara simbolis kepada peserta pesantren kilat.
Ning