blank
Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Jateng-DIY, Aman Santosa datang ke kantor Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Selasa (6/4). Selain silaturahmi dan berdiskusi soal jasa keuangan, Aman juga membawa tiga piala untuk Ganjar.

Aman mengatakan, tiga piala itu merupakan penghargaan dari OJK pusat kepada Pemprov Jawa Tengah. Tiga piala itu diberikan karena Jateng menjadi provinsi terbaik se Indonesia khususnya penggerak akses keuangan.

“Hari ini saya bawa tiga piala untuk pak Ganjar, karena beberapa tahun terakhir, Jateng selalu mendapat penghargaan,” kata Aman.

Aman menerangkan, penghargaan-penghargaan itu diberikan pada 2020 lalu. Namun karena pandemi dan acara digelar virtual, maka piala penghargaan baru diberikan saat ini.

Tiga penghargaan yang diterima Jawa Tengah lanjut Aman, adalah penghargaan provinsi dengan inovasi pengembangan program inklusi keuangan terbaik yang digelar Oktober 2020, penghargaan Simpel Award yang digelar November 2020 dan penghargaan khusus untuk Ganjar sebagai tokoh penggerak program inklusi keuangan terbaik yang digelar pada Januari 2021.

“Beberapa penghargaan ini membuktikan Jateng sebagai penggerak program inklusi terbaik,” tambahnya.

Selama ini lanjut Aman, Pemprov Jateng bersama OJK memiliki sejumlah program di bidang inklusi. Diantaranya mengedukasi masyarakat agar memiliki akses terhadap industri jasa keuangan, edukasi tentang jasa keuangan dan program lain termasuk fasilitas kredit.

“Program-program itu berjalan baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Sehingga, Jateng hampir selalu mendapatkan penghargaan terkait inklusi keuangan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, penghargaan yang diberikan itu tak lepas dari bantuan dan pendampingan OJK. Selama ini lanjut dia, pengembangan inklusi keuangan memang digenjot agar masyarakat menjadi paham terkait program itu.

“Penghargaan-penghargaan ini kami persembahkan untuk masyarakat Jawa Tengah, agar keuangan kita lebih inklusif. Selain itu, kami juga terus mendorong kebiasaan chasless dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat sebagai salah satu cara pengelolaan keuangan,” ujarnya.