MAGELANG (SUARABARU,ID)- Untuk memberikan rasa nyaman dana man umat Kristian yang melaksanakan ibadah Pekan Suci Paskah,Polres Magelang Kota menerjunkan sebanyak 323 anggotanya.
“Selain itu, kami juga dibantu 30 personil TNI dan 30 anggota linmas, Satpol PP dan Dishub. Bahkan, nanti ada dukungan keamanan dari organisasi non pemerintah yakni dari Banser,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kapolres Magelang Kota, AKBP Fidelis Purna Timoranto pada acara Silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragama, tokoh masyarakat dan tokoh agama, Kamis (1/4).
Fidelis mengatakan, di Kota Magelang terdapat 38 gereja, namun pada Pekan Suci Paskah tahun ini, tidak semua gereja tersebut melaksanakan ibadah secara langsung. Melainkan, ada beberapa diantaranya melaksanakan ibadah secara daring.
Namun, pihaknya akan mengamankan seluruh gereja dan tempat ibadah yang ada di Kota Magelang.
“Kami akan tetap mengamankan seluruh gereja dan tempat ibadah, baik yang melaksanakan ibadah langsung maupun yang secara daring,” tandasnya.
Menurutnya, pihaknya akan melakukan pola pengamanan baik terbuka maupun tertutup. Yakni, akan menempatkan beberapa personilnya baik yang berseragam lengkap maupun berpakaian sipil.Yakni, tiga personil Polri, satu orang TNI dan satu orang banser
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sterilisasi masing-masing gereja dengan melibatkan tim K-9 (unit satwa), untuk mendeteksi kemungkinan adanya bahan-bahan yang membahayakan.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan tim jihandak Polda Jateng, bila sewaktu-waktu diperlukan segera dapat tiba di lokasi. Namun, kita akan mengoptimalkan lebih dulu
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan, pihaknya juga akan menerjunkan sejumlah personilnya. Yakni, berpatroli dengan unsur Garnizun TNI dan Satpol PP.
“Selain itu, kami juga berharap masing-masing gereja untuk menerjunkan sejumlah jemaatnya untuk membantu pengamanan di lingkungan gereja,” katanya.
Fidelis mengatakan, selain ancaman bahaya kamtibmas ada bahaya lain yang kemungkinan bisa terjadi pada ibadah Pekan Suci Paskah, yakni adanya klaster baru covid-19.
Untuk itu, ia berharap, masing-masing gereja tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, termasuk membatasi jumlah jemaat yang mengikuti ibadah secara langsung.
“Di samping itu, juga ancaman kemacetan lalu lintas juga bisa terjadi utamanya gereja-gereja yang ada di pinggir jalan raya utama,” ujarnya. Yon