blank
Satu bulan menjelang bulan Ramadan, harga bunga tabur mawar melambung tinggi dan mencapai 10 kali lipat dari hari-hari biasanya. Foto: Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Memasuki bulan Ruwah atau satu bulan menjelang Ramadan, harga bunga tabur mawar melambung tinggi mencapai Rp 250 ribu per keranjang besar. Harga tersebut melonjak 10 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

“Harga bunga tabur untuk keranjang kecil yang biasanya dijualnya Rp 5000 ‘berubah harga’menjadi Rp 50.000, keranjang tanggung dari Rp 10.000 menjadi Rp 100.000. Sedangkan, satu keranjang besar bunga mawar merah putih yang semula Rp 25.000 kini menjadi Rp 250.000,” kata Rusminah salah satu penjual bunga tabur di Jalan Singosari, Kota Magelang.

Rusminah mengatakan, kenaikan harga bunga tabur tersebut seiring banyaknya permintaan dari calon pembeli untuk keperluan nyekar ke makam leluhurnya, menjelang Ramadan.

Menurutnya, dalam kebiasan masyarakat Jawa,  menjelang Ramadan, orang-orang melakukan tradisi nyekar ke para pepundhen-nya yang telah dikubur di pemakaman umum dan menggunakan bunga mawar sebagai bunga tabur.

Ia menambahkan, kenaikan harga bunga tabur tersebut, karena konsumen  banyak yang mencarinya.
“Omzet penjualan bunga mawar tabur  juga mengalami peningkatan pada hari-hari tertentu. Yakni, Senin Wage dan Kamis Wage”ujarnya.

Menurutnya, pada hari –hari itu permintaan bunga tabur mengalami peningkatan hampir dua kali lipat. Karena, permintaan banyak maka harganya juga turut naik.

Ia menambahkan, peningkatan harga bunga tabur tersebut juga disebabkan, saat ini  para petani bunga mawar sedang memotong tangkai batang untuk mempersiapkan kembali menjelang lebaran mendatang.

“Biasanya 40 hari menjelang lebaran, para petani bunga mawar sedang memotong tangkai batang pohon mawar untuk persiapan menjelang lebaran mendatang,” imbuhnya.

Harga bunga mawar tersebut akan kembali turun selama bulan Ramadan. Kemudian, seminggu menjelang lebaran akan kembali mengalami kenaikan. Yon