blank
Penyerahan bibit buah Kecapi dari mahasiswa Unisnu

JEPARA (SUARABARU.ID) – Konon saat usia kehamilannya telah berjalan tujuh bulan,  Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga  nyidam. Ia ingin makan buah kecapi yang rasanya manis, asam dan segar. Tentu punggawa kerajaan bingung. Sebab dilingkungan istana ratu  buah tersebut tidak ada.

Apalagi Ratu Shima ingin mencarinya sendiri.  Sebab yang diinginkan adalah buah segar,  langsung dipetik dari pohonnya. Karena itu ratu hanya memerintahkan prajurit untuk mengantarnya. Ratu Shima ingin segera menikmati buah itu.

blank
Penanaman buah kecapi oleh mahasiswa Unisnu yang sedang KKN di Desa Kecapi

Karena itu bergegaslah rombongan  Ratu Shima meninggalkan ibu kota. Mereka berjalan kearah selatan. Ratu Shima juga ada didalam rombongan, dibawa prajurit  dengan tandu. Disepanjang jalan puluhan prajurit mendahului rombongan ratu. Mereka menanyakan ke warga yang ditemui tentang keberadaan buah kecapi. Namun tidak seorangpun yang mengetahui.

Akhirnya karena telah siang rombongan ratu memutuskan untuk beristirahat. Disamping itu mereka juga menyantap makanan yang telah disiapkan. Mereka memilih tempat yang sejuk dan ada mata airnya. Tempat itu dipenuhi pohon rembulung. Tempat Ratu Shima beristirahat itu kemudian dikenal dengan nama Desa Bulungan.

Setelah dirasa cukup beristirahat, rombongan kembali berjalan. Setelah beberapa waktu lamanya, akhirnya prajurit menemukan pohon  kecapi yang buahnya  sangat lebat dan telah matang.  Bergegas mereka melaporkan kepada ratu. Dengan gembira Ratu Shima turun dari tandu dan memetik sendiri buah kecapi dan memakannya.  Konon tempat tersebut kemudian dinamakan Desa Kecapi.

Namun kini di Desa Kecapi,  buah  yang dicari Ratu Shima saat hamil itu kini tidak ada lagi. Pasalnya pohon kecapi tidak lagi tumbuh di desa tersebut. Karena itu untuk mengembalikan mitos buah kecapi, Kelompok 15 KKN Unisnu tahun 2021 melakukan kegiatan penanaman bibit buah kecapi. Jumlah bibit yang ditanam sebanyak 100 batang.

Penanaman bibit kecapi  ini dilakukan di sepanjang jalan Gua Ramis, Dukuh Ngesong, Desa Kecapi. Jumlah bibit yang ditanam dikawasan ini sebanyak 30 batang. Sedangkan 70 batang dibagikan kepada  tamu undangan dan warga sekitar.

Ketua kelompok sadar wisata Desa Kecapi, Fitriyanto menilai kegiatan para mahasiswa itu dapat  menghidupkan lagi  mitos buah kecapi yang di cari oleh Ratu Shima. “Buah ini adalah identitas desa yang memudian hilang,” ujar Fitriyanto.

Hadepe – Aviska