blank
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, foto bersama sesaat setelah menanam bibit pohon Alpukat.(FOTO:SB/Agung)

KENDAL(SUARABARU.ID)-Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Kendal melakukan penanaman sekitar 2.200 bibit pohon Alpukat di Lereng Gunung Prau Desa Genting Gunung, Kecamatan Sukorejo, Minggu(14/03/2021).

 

Penanaman bibit pohon Alpukat ini, sebagai upaya penyelamatan  lereng Gunung Prau yang beberapa bulan terakhir mulai kritis. Selain itu, juga  untuk kemandirian ekonomi warga sekitar, jika suatu saat pohon tersebut bisa tumbuh sehat dan berbuah.

 

Kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng beberapa pihak, yakni, BMT Bismillah, Lembaga Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) dan aktivis peduli lingkungan.

 

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto yang hadir pada acara penanaman bibit pohon Alpukat ini, mengatakan, Pemkab Kendal akan memberikan dukungan untuk penanaman pohon Alpukat tersebut, mengingat lahan yang akan ditanam masih tersedia cukup luas.

 

“Penanaman pohon Alpukat ini cukup luar biasa untuk pemberdayaan petani di Lereng Gunung Prau termasuk untuk mengatasi longsor dan banjir saat musim hujan,” kata Bupati Kendal Kendal, Dico M Ganinduto yang didampingi mantan Bupati Kendal Siti Nurmarkesi.

 

Dico mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah peduli dan membantu pemerintah Kabupaten Kendal dalam penyelamatan lingkungan di Lereng Gunung Prau.

 

Penanaman bibit pohon Alpukat ini, digagas oleh Paguyuban Petani Kendal Handal, KAHMI Kendal, BMT Bismillah, Lazismu dan simpatisan peduli Lingkungan.

 

Ketua KAHMI Kendal, Ali Martin mengatakan, jika gerakan penanaman pohon ini dimulai dari gerakan wakaf pohon Alpukat. Dimana bibitnya merupakan sumbangan dari anggota Kahmi Kendal  yang terkumpul selama dua pekan terakhir.

 

“Kami sengaja pilih pohon Alpukat jenis pluang. Karena pohonnya memiliki akar kuat dan cocok untuk penyerapan air. Selain itu bisa mengurangi dampak erosi tanah akibat diterjang aliran air hujan,” ujarnya.

 

Disamping itu, Alpukat jenis Pluang ini harga jualnya cukup tinggi, dan nantinya tidak hanya berfungsi sebagai penjaga lingkungan, tapi juga sebagai pemberdayaan masyarakat sekitar.

 

“Selain pelestarian lingkungan juga memberikan keuntungan dari aspek ekonomi. Dan targetnya, terdapat sejuta pohon bisa ditanam di lahan kritis tersebut,”paparnya.

 

Ketua Panitia penanaman bibit pohon Alpukat, Setiyono, mengatakan bahwa gerakan penanaman sejuta pohon Alpukat, yang menjadi pilihan tepat. Karena selain bermanfaat untuk mengikat air, juga hasil buahnya memiliki nilai jual yang tinggi. Agung-mm