Cabang-cabang olahraga yang telah menjalani tes fisik adalah binaraga, sepak takraw, muay thai, judo, paralayang, terjun payung, pencak silat, selam, sofball, tenis lapangan, gantole, panahan, biliar, terbang layang, taekwondo, sepak bola, bola basket, angkat besi, angkat berat, bola voli, tarung derajat, aeromodeling, atletik, wushu dan catur.
Sedangkan yang belum melakukan tes fisik cabor sepatu roda, renang (Semarang, Senin 15/3/2021), tinju (Salatiga, Senin 15/3/2021), hoki (Kudus, Selasa 16/3/2021), bermotor, karate (Salatiga, Rabu 17/3/2021), dayung (Demak, Rabu 17/3/2021).
Cabor yang lain, gulat (Semarang, Kamis 18/3/2021), anggar (Solo, Kamis 18/3/2021), senam (Semarang, Jumat 19/3/2021), panjat tebing, bola tangan (Semarang, Sabtu 20/3), dan bulu tangkis (Kudus, Sabtu 20/3).
BACA JUGA: Jangan Tinggalkan Pilar Kebangsaan, Musuh Sekarang Bukan Tentara tetapi Ipoleksosbud lewat Medsos
Lebih lanjut Sudjatmiko menjelaskan, materi tes fisik berupa antropometri yang meliputi berat badan, tinggi badan, rentang lengan dan tinggi duduk. Kemudian ada pula kekuatan (push up, sit up dan back up) masing-masing dua menit.
Ada juga kelincahan (illinois agility/cabang permainan, quadrant jump/beladiri), kecepatan (lari 60 meter), daya ledak (vertical jump, medicine ballthrough), dan terakhir daya tahan (multistage fitness test/MFT).
Mengenai hasil tes fisik, nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi KONI Jateng. Sebab, kondisi fisik secara umum para atlet akan mendukung dalam pencanangan program perolehan medali pada PON XX mendatang.
”Bagi KONI Jateng, pada PON mendatang tidak ada istilah mengejar peringkat tertentu. Yang ada adalah perolehan medali yang meningkat dibanding PON Jawa Barat lalu, yang mendapat 32 medali emas. Ketua Umum KONI dan jajaran pengurus menghitung sekitar 35 medali emas bahkan lebih bisa diraih,” tandas dia.
Sigit PR-Riyan