KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Muslimat NU Anak Cabang Kutowinangun berhasil membangun gedung senila Rp 600 juta dan diresmikan oleh Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH, Minggu (14/3).
Gedung Muslimat NU Anak Cabang Kutowinangun yang baru itu berlokasi di Jalan Dusun Jagalan, Kutowinangun, selatan Kota Kecamatan Kutowinangun. Gedungnya sangat representatif, berdiri di atas tanah wakaf. Pembangunan menelan biaya sekitar Rp 600 juta.
Peresmian ditandai pemotongan tumpeng oleh Bupati Arif Sugiyanto diserahkan kepada tokoh Muslimat dan MWC NU Kutowinangun. Acara dihadiri Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Moh Dawamudin Masdar, Kabag Kesra Setda Kebumen Wahib Taman, Plt Kepala Kesbangpol Nurtaqwa Setyobudi serta para tokoh NU dan Pengurus Muslimat NU se Kecamatan Kutowinngaun.
Bupati Arif Sugiyanto menyampaikan selamat. Ia berharap dengan gedung baru tersebut program dan kiprah Muslimat NU bisa lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakat. Arif Sugiyanto juga meminta kepada seluruh pengurus Muslimat NU bisa turut berperan aktif mendukung program Pemerintah Kabupaten Kebumen, hususnya Pragram 100 Hari Kerja.
Bupati menjelaskan beberapa Program 100 Hari Kerja yang tengah dijalankan, yaitu Santri Kebumen Sehat dan Berkah (Sibusah). Program ini untuk meningkatkan derajat kesehatan para santri sehingga terwujud santri Kebumen yang bersih dan sehat.
‘’Program ini kita berikan untuk mewujudkan santri hidup bersih dan sehat dengan bimbingan dari Dinkes supaya kesehatan santri betul-betul dipastikan baik. Jadi tidak perlu menunggu sakit baru dikontrol. Lebih baik mencegah dari pada mengobati,’’ucap Bupati.
Kemudian Program Bapak Asuh atau Basuh. Berupa bantuan beasiswa bagi santri dari keluarga kurang mampu yang mondok di pesantren. Melalui program ini pemerintah hadir dan akan didukung oleh Basnaz, Laziznu, Lazizmu dan semua komponen bersama sama untuk mewujudkan pondok pesantren yang maju dan berkembang.
Menurut Arif Sugiyanto, melalui program tersebut pihaknya bertekat mewujudkan pondok pesantren di Kabupaten Kebumen supaya terisi . Banyak pondok pesantren imamnya, kiainya, pengasuhnya dan makmumnya tinggal sedikit.
“Nah ke depan akan kita dorong supaya pesantren-pesantren maju. Bagi santri tidak mampu kita berikan pendidikan di pondok pesantren secara gratis. Pemerintah yang membayar,’’imbuhnya.
Peresmian Gedung Muslimat NU Kutowinangun juga dihadiri KH Sonhaji, Wakil Ketua Muslimat NU Sri Mulyani, Ketua MWC NU H Muhsinul Mubarok MPd, Kepala SMK Maarif 7 Kutowinangun, Forkopimcam Kutowinangun, IPNU-IPPNU, Banser Ansor, dan tamu undangan.
Komper Wardopo