blank

SEMARANG– Pemerintah melakukan berbagai macam upaya dalam rangka meningkatkan penghasilan masyarakat dengan menciptakan kesempatan kerja guna memerangi kemiskinan. Upaya yang dilakukan salah satunya adalah kebijakan pemerintah dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM ini diharapkan sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Desa Tegalarum Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak memiliki banyak UMKM dan memiliki potensi yang sangat dan strategis dalam perekonomian daerah yang tentu saja akan memberikan kontribusi di dalam peningkatan kesejateraan masyarakat.

Secara umum, jenis UMKM yang dilakukan oleh warga di Desa Tegalarum Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak dapat dibagi menjadi tiga jenis. Pertama pada sektor makanan, terdapat beberapa UMKM kerupuk dari gandum, keripik pisang, kue-kue kering dan berbagai jenis roti/kue. Kemudian yang kedua adalah sektor jasa berupa bengkel las dan yang ketiga UMKM sektor peternakan berupa budi daya ikan lele.

Untuk menunjang dan dapat memantau perkembangan kondisi UMKM yang dikelola, diperlukan administrasi pencatatan transaksi keuangan UMKM dalam bentuk pembukuan sederhana. Hal ini penting untuk dapat melihat posisi keuangan UMKM yang terpisah dari keuangan pribadi warga pelaku UMKM.

Hal inilah yang mendorong dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Semarang (USM) Edy Mulyantomo SE MSi, Dr Dian Ika SE Akt MSi dan Dian Triani SE Akt MSi menggelar Kegiatan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat tentang penyusunan laporan keuangan bagi UMKM pada 8 Maret 2021 dengan mengikutsertakan dua mahasiswa.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk penyusunan laporan keuangan pada para peserta (pelaku) UMKM di desa Tegalarum Kecamatan Mranggen Demak meliputi pelatihan penyusunan pembukuan sederhana, penggunaan sistem pengelolaan keuangan sederhana yang mudah digunakan dan pendampingan penyusunan pelaporan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diikuti puluhan UMKM di desa Tegalarum Kecamatan Mranggen Demak.

“Pada sesi penyuluhan penyusunan laporan keuangan yang fokus pada pembahasan cara menyusunan laporan keuangan yang akuntabel dan berdasarkan suatu standar akuntansi keuangan. Hal ini sangat ditanggapi positif oleh peserta yang akan melakukan penyusunan laporan keuangan” ungkap Edi.

“Untuk meningkatkan ketrampilan dan ketepatan dalam menyusun laporan keuangan diperlukan pendampingan untuk memasukan data keuangan ke dalam program akuntansi sampai keluar laporan keuangan” tambahnya.

Kesimpulan pada hasil evaluasi akhir kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kemampuan meningkatkan pengetahuan dan kemapuan serta ketrampilan penyusunan laporan keuangan yang dapat kami sampaikan sesuai dengan tabel hasil wawancara kami dengan peserta.

Saiful Hadi-USM