KENDAL(SUARABARU.ID)-Pengundian Kios dan Los Pasar Weleri di Terminal Bahurekso, yang digelar pihak Dinas Perdagangan(Disperindag) Kabupaten Kendal, Jumat(12/3/2021) siang, terpaksa ditunda.
Pasalnya, dari sekitar 1700 pedagang yang hadir pada acara ini belum mewakili dari seluruh para pedagang yang ada. Meski demikian, sejumlah pedagang yang hadir dengan didampingi sekitar sepuluh orang anggota paguyuban pedagang, pada intinya setuju pengundian Kios dan Los Pasar ini ditunda pada hari Senin tanggal 15 Maret 2021.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto yang hadir pada acara ini mengatakan, bahwa prinsipnya pembagian Kios dan Los Pasar Weleri ini harus adil dan bisa berjalan dengan baik.
“Mengapa kami audiensi seperti ini, karena agar kami tahu permasalahan yang ada di lapangan,”kata Dico.
Menurut Dico, pada prinsipnya, dia menginginkan relokasi pedagang Pasar Weleri di tempat Terminal Bahurekso Pucangrejo ini, bisa berjalan dengan adil.
“Target kami, pembangunan relokasi ini sekitar tiga bulan harus selesai,”tegas Dico.
Pelaksana tugas(Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal Alfebian Yolando, mengatakan, nanti akan dilakukan lelang fisik, yaitu sekitar bulan April 2021.
Namun sebelum dilakukan lelang fisik, minggu ketiga bulan Maret ini, informasi lelang ini akan diumumkan terlebih dahulu dan satu bulan setelah lelang fisik, akan dilakukan kontrak dengan para pedagang.
“Ini kan termasuk dari proses. Bukan gagal pengundian nomor undian. Namun mereka akhirnya setuju, untuk pengundianya pada Senin tanggal15 Maret 2021,”kata Plt Kepala Disdag Kabupaten Kendal, yang biasa dipanggil Febi.
Menurut Febi, pada Senin 15 Maret 2021 mendatang, tidak semua pedagang harus hadir, akan tetapi cukup perwakilkan dari ketua blok, untuk sekitar 1700 pedagang yang mempunyai kartu kuning, dan pedagang kaki lima yang tidak mempunyai kartu kuning.
“Kita undi, dan kita jemput bola ke lokasi pasar lama,”ujar Febi.
Ketua Paguyuban Pasar Weleri, Suwarno, mengaku, dirinya setuju jika pengundian Kios dan Los Pasar Weleri ini ditunda. Karena jumlah pedagang mencapai sekitar 1700 orang dan tidak mungkin akan setuju semua.
Sementara yang hadir pada hari ini, hanya sekitar 50 orang, karena harus mentaati dan menjalankan protokol kesehatan.
“Kita berharap tidak ada debat lagi atas pertemuan ini. Memang, pasti ada dari sekian orang yang masih belum bisa menerima keputusan ini. Namun kita harus mengikuti keputusan rapat,”papar Suwarno.
Suwarno berharap, semoga di tempat relokasi ini, suasananya bertambah ramai, pembelinya banyak, nyaman, dan aman.
“Tolong sampaikan ke teman- teman yang tidak hadir ya bapak dan ibu-ibu, jadi tidak ada perdebatan lagi di sini. Insya Allah ada jalan terbaik untuk kita semua,”pintanya.Sp-mm
.