Tim KKN Unisnu Kelompok 21 dan Komunitas Bank Sampah Rembulan Mantingan

JEPARA (SUARABARU.ID) – Untuk mengembangkan  kreativitas dan inovasi  masyarakat, maka  bekerjasama dengan Bank Sampah Rembulan Desa Mantingan, tim KKN UNISNU Kelompok 21 telah menyelenggarakan pelatihan pengolahan sampah dan  pemasaran produk. Pelatihan ini di laksanakan  rumah  Ali Efendi yang juga posko Bank Sampah Rembulan Selasa ( 9/3-2021 )

Kegiatan yang di buka oleh ketua Bank Sampah Rembulan Nining Setyaningsih ini menghadirkan narasumber  Aliva Rosdiana S.S., M.Pd yang juga dosen pembimbing lapangan serta Fatakhu Rian.

Ketua Bank Sampah Rembulan Mantingan, Nining Setyaningsih.

Menurut Nining Setyaningsih, Bank Sampah Rembulan merupakan komunitas pengolahan sampah rumah tangga yang ada di Desa Mantingan Kecamatan Tahunan, Jepara.

Bank sampah Rembulan ini memiliki beberapa anggota yang aktif mendaur ulang sampah – sampah yang ada di lingkungan sekitar untuk dijadikan poduk yang memiliki nilai jual. Salah satu produknya adalah busana festival dengan tema merak hijau dan dekorasi bunga yang dibuat dari sampah plastik.

Namun produk tersebut tidak bisa diproduksi dalam jumlah banyak. Apalagi adanya pandemic membuat  penjualan dekorasi bunga juga beberapa tetunda. Karena persoalan tersebut maka tim KKN UNISNU Kelompok 21 bersama Bank Sampah Rembulan mengadakan pelatihan dan  pemasaran produk yang dihasilkan.

Busana fasien Merak Hijau, produk kreatif berbahan baku sampah.

Sementara Aliva Rosdiana mengungkapkan pentingnya kreativitas dan inovasi dan pengelolaan limbah sampah menjadi produk-produk kreatif. Termasuk juga pentingnya inovasi dalam melakukan pemasaran produk. “Ide – ide- kreatif dan gagasan yang dapat dikembangkan tanpa batas untuk meghasilkan karya yang memiliki nilai ekonomi,” ujarnya. Sementara pemasaran dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial yang ada.

Sedangkan Marisa Aqni, koordinator mitra KKN dalam pengantarnya mengatakan, dengan pengelolaan dan marketing yang baik maka diharapkan  usaha Bank Sampah Rembulan ini bisa lebih dikembangkan dimasa pandemi ini.

Penyuluhan ini disambut baik anggota bank sampah. Sebanyak 9 peserta penyuluhan juga mempraktikkan  pembuatan tong sampah dari botol bekas dan kap lampu dari kardus bekas. Bahan ini  dipilih karena jenis limbah ini mudah didapat dan  proses pembuatannya relatih mudah dan waktunya singkat relatif singkat. Pelatihan juga diisi dengan fashion show dengan konsep busana merak dari limbah sampah oleh Bank Sampah Rembulan.

Hadepe – Kelompok 21