WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Pemkab Wonosobo kembali menggelar vaksinasi covid-19 dosis kedua. Vaksinasi ini diberikan kepada kelompok prioritas gelombang kedua, yang sudah menjalani vaksinasi 14 hari yang lalu.
”Penyuntikan dosis kedua sudah diberikan mulai Rabu (10/3) ini. Vaksinasi gelombang kedua ini untuk tenaga kesehatan dan pelayan publik. Undangan sudah muncul di notifikasi pemberitahuan via SMS,” ungkap dr Jaelan Sulat SKp, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit DKK Wonosobo.
Menurutnya, proses vaksinasi akan terus dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan vaksin yang dimiliki Pemkab Wonosobo. Meskipun diakuinya, permintaan masyarakat untuk divaksin belakangan ini semakin meningkat.
BACA JUGA: Polres Wonosobo Canangkan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM
”Banyak yang sudah minta divaksin, termasuk pedagang kaki lima dan masyarakat umum. Mereka sudah melihat efek atau risiko dari vaksin itu sangat kecil. Vaksin juga bisa digunakan untuk lansia,” katanya.
Dijelaskan dr Jaelan, untuk vaksinasi tahap kedua ini, pihaknya memakai vaksin multidose, 1 botol (vial) untuk 10 dosis atau orang. Standar indeks penggunaan 8,5 atau 1 vial untuk 8,5 orang sasaran. Di DKK Wonosobo memaksimalkan 1 vial untuk 9 orang.
”Usia 60 tahun ke atas kita vaksinasi dengan interval penyuntikan dosis 1 dan 2 selama 28 hari. Komorbid sejauh terkontrol dan tanpa komplikasi bisa divaksin,” terangnya.
BACA JUGA: Terpilih Menjadi Ketua FOZ Jateng, Doso : Perkuat Sinergi, Entaskan Kemiskinan
Sebelumnya diberitakan, tahap kedua vaksinasi covid-19 di Wonosobo, mulai dilaksanakan pada Rabu (25/2/2021). Peserta vaksinasi wajib mengikuti program vaksin dua kali, setelah selang 14 hari sejak vaksin pertama.
Sebanyak 10 ribu dosis vaksin Sinovac untuk 5.000 sasaran, meliputi kalangan ASN pelayanan publik, aparat TNI-Polri, tenaga kesehatan, hingga wartawan, dialokasikan pada termin pertama, di 23 fasilitas kesehatan se-Wonosobo.
Sasaran keseluruhan pada vaksinasi tahap kedua mencapai 34 ribu dosis, yang ditujukan bagi ASN dan sektor pelayanan publik, yang dinilai paling rentan terpapar virus Corona.
Muharno Zarka-Riyan