blank
Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, HM Rohaini saat menyampaikan paparannya di Kompleks Balaikota Semarang, Selasa, (9/3/2021). Foto: dok/ist

BACA JUGA: Kondisi Covid-19 Membaik, Denmark Izinkan Pembukaan Sekolah Lebih Banyak

”Boleh saja orang pintar dan update teknologi. Namun perilaku kitalah yang tetap menjadi pertimbangan diterima kerja atau tidak,” tutur Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Semarang ini.

Wakil rakyat dari daerah Pemilihan Tembalang dan Candisari ini memberi contoh, dia pernah bekerja dalam perusahaan konsultan Sumber Daya Manusia (SDM). Ketika membuka lowongan kerja, calon karyawan diuji dengan hal kecil untuk mengetahui responnya atas suatu peristiwa.

”Dalam proses penerimaan, penguji pura-pura menjatuhkan pena atau membuang sampah sembarangan. Calon karyawan yang responsif akan diterima. Sedangkan yang cuek ditolak, meskipun penampilannya menarik dan IQ-nya tinggi,” terang dia.

BACA JUGA: Ramalan Zodiak Besok Kamis 11 Maret 2021, Capricon Merasa Benar, Sagitarius Ada Kejutan

Usai diberi motivasi oleh HM Rohaini, para peserta diberi pembekalan ketrampilan (skill) dan pengetahun (knowledge) oleh Disnaker.

Kepala Disnaker Kota Semarang, Sutrisno dalam sambutannya menyampaikan, Pemerintah Kota Semarang terus berusaha keras mengurangi angka pengangguran, yang sekarang dikisaran sembilan persen. Padahal di masa sebelum pandemi corona, angka pengangguran hanya empat persen.

Kegiatan itu, tutur dia, diselenggarakan dalam beberapa tahap. Peserta diambil dari seluruh kecamatan dan kelurahan yang dibagi dalam beberapa angkatan.

”Kami rutin membuka bursa kerja online. Pembekalan ini terus kami laksanakan dalam beberapa angkatan,” ungkap Sutrisno.

Absa-Riyan