BLORA (SUARABARU.ID) – Setelah dilaksanakan penyuntikan vaksin pertama untuk pegawai pelayanan publik, TNI – Polri dan Wartawan, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, melaksanakan penyuntikan vaksin untuk para lanjut usia di atas 50 tahun, yang terdiri dari pensiunan dan pedagang pasar, yang terbagi di 50 titik pelaksanaan program vaksinasi serentak tersebut.
Seperti yang dialami oleh Aji, (67), warga kompleks Perumnas Karangjati, RT.005 RW.003 Blora, yang mengikuti vaksin bersama istrinya, dan ratusan warga lainnya, mendatangi Puskesmas Blora. Usai di-screening, tekanan darah normal, dan tidak memiliki riwayat penyakit, layak untuk disuntik vaksin.
“Biar kita sehat, terhindar dari Covid-19, saya dan istri bersama para lansia tetangga kami, ikut disuntik vaksin, gak sakit kok, dan cepat, hampir tidak terasa, cuma kayak digigit semut saja,” ujar pensiunan pegawai Bank di Blora ini.
Sementara itu, Kurniawan (58) pensiunan ASN Blora, mengajak masyarakat terutama para lansia untuk ikut suntik vaksin Anti Covid 19 ini, dan meminta untuk tidak percaya pada berita – berita bohong terkait dampak vaksin untuk lansia.
“Saya ajak semua masyarakat, ayo vaksin, terutama untuk lansia, jangan percaya berita bohong, wong sebelum disuntik diperiksa dulu kok, kalo pas sakit ya tidak divaksin dulu, tapi kalo sehat nggak papa divaksin, habis divaksin kita tetap jalankan protokol kesehatan ya,” pesannya.
Terpisah, Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edi Widayat membenarkan pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok lanjut usia, diprioritaskan untuk disuntik vaksin tahap pertama, sebanyak 5000 lansia. (06/03/2021).
“Ternyata apresiasi masyarakat sangat tinggi, termasuk para lanjut usia ini, dan kami memang prioritaskan dulu, target 5000 lansia, karena mereka adalah kelompok yang rentan terhadap penyebaran Covid-19, kalau total lansia se-Blora adalah 83.000 lansia, kami berharap bisa selesaikan semuanya, sedangkan untuk seluruh warga Blora target kita 540.000 orang,” tandasnya.
Waspada Endemik DBD
Disamping Dinkes Blora disibukkan dengan pelaksanaan vaksinasi serentak pencegahan Covid, pihaknya juga tetap mewaspadai endemik yang juga berbahaya, memasuki musim penghujan yaitu endemik demam berdarah dengue atau yang disingkat DBD.
“Ya kami tetap mewaspadai endemik demam berdarah, kami meminta agar masyarakat laksanakan 3 M, Menguras bak mandi, atau tempat penyimpanan air, menjaga lingkungan tetap bersih, dan mengubur sampah – sampah yang bisa menjadi tempat bertelur nyamuk aides aygepty, alias nyamuk demam berdarah,” pungkas Edi Widayat, M.Kes yang juga Camat Todanan ini.
Kudnadi