blank
Kondisi banjir di sekitar Jembatan Gotong Royong wilayah Muktiharjo Kidul Semarang ketinggian air berada di kisaran 40 cm, Jumat (26/2/2021). foto:dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wilayah Jawa Tengah masih dibayangi kondisi cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan, tepatnya pada 27 Februari hingga 1 Maret 2021.

Hal tersebut berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selama beberapa waktu ini.

Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, Sutikno, mengatakan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya pola siklonal berupa tekanan rendah di selatan Indonesia.

Pola siklonal ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) serta daerah belokan angin (shear) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.

Selain itu, didukung dengan suhu permukaan laut yang cukup hangat, masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Jawa Tengah.

“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode tiga hari ke depan berpotensi terjadinya cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah,” katanya, Jumat (26/2/2021).

Secara spesifik, dirinya menyatakan cuaca ekstrem dalam tiga hari tersebut terbagi di beberapa wilayah di Jawa Tengah, seperti pada 27 Februari cuaca ekstrem dan hujan lebat terjadi di Magelang, Temanggung, Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Surakarta, Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan sekitarnya.

Pada tanggal 28 Februari cuaca ekstrem dan hujan lebat terjadi di Brebes, Kabupaten/Kota Tegal, Pemalang, Cilacap, Purbalingga, Demak, Jepara dan sekitarnya.

Sementara pada 1 Maret wilayah Kendal, Kudus, Jepara, Pati, Grobogan, Wonogiri, Karanganyar, Rembang, Blora dan sekitarnya akan mengalami cuaca ekstrem dan hujan lebat.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

“Kami pun membuka layanan informasi melalui kanal medsos dan aplikasi bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi lebih lanjut,” katanya.

Hery Priyono-wied