JEPARA (SUARABARU.ID) – Setelah petilasan tempat bertapa Ratu Kalinyamat nyaris hancur tertimpa pohon Winong purba yang roboh, Kamis Pahing ( 25/2-2021) pagi tadi, untuk pertama kalinya ratusan warga mengadakan selamatan di kompleks petilasan tersebut. Sebelumnya pohon Winong tersebut roboh Rabu (17/2-2021) pagi,
Selamatan yang dipimpin oleh Kyai Ainul Afifi juga diikuti oleh Petinggi Tulaan Budi Sutrisno S.Pd bersama perangkat Desa, BPD, tokoh masyarakat, RT/RW, Linmas, Ibu-ibu dan unsur Forkopimcam Kecamatan Donorojo.
Selamatan tersebut dilanjutkan dengan pemotongan kayu Winong yang telah berusia ratusan tahun yang roboh,, membersihan puing-puing bangunan serta membersihkan lingkungan pertapaan Ratu Kalinyamat.
“Sebelum kami melakukan segala sesuatu, kami harus menyerahkan kepada Allah untuk kelancaran kegiatan. Juga kelancaran dalam pembangunan kembali petilasan yang sangat bersejarah tersebut,” ujar Budi Sutrisno.
Pohon akan diabadikan
Budi Sutrisno juga mengungkapkan, pohon Winong raksasa tersebut rencananya kayunya akan dimusiumkan. “Sedangkan tunggaknya paling tidak ukuran 2-3 meter akan diabadikan di kompleks petilasan. Sedangkan batangnya ukuran 5 dan 7 m ,” ujarnya. Sedangkan kayu lain akan dimusiumkan atau disimpan dikompleks petilasdamn tersebut.
Menurut Budi Santoso, sesuai dengan keyakinan masyarakat, seluruh batang kayu tidak boleh dibawa keluar dari kompleks petilasan. Sebab kayu tersebut diyakini memiliki sejarah yang sangat erat dengan Ratu Kalinyamat saat bertapa.
Sementara untuk pembangunan kembali petilasan yang rusak akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Kepala Dinas Pariweisata dan Kedudayaan Kabupaten Jepara, Zamroni Listiaza yang dihubungi SUARABARU.ID pagi tadi menjelaskan, saat ini sedang dilakukan inventarisasi kerusakan. “Kami sedang merencanakan untuk perbaikannya,” ujarnya.
Hadepe – ulil