BREBES (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Brebes, TNI dan Polri bersinergi mendirikan dapur lapangan untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Dapur ini untuk mendukung pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro di Kabupaten Brebes.
”Sinergi tiga pilar antara Pemkab, TNI dan Polri harus dibangun, untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Wujudnya, dengan membuat Posko Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Mikro di masing-masing kelurahan dan desa, ” ujar Bupati Brebes Idza Priyanti SE MH di sela pembuatan dapur umum di Mapolres Brebes, Kamis (18/2).
Dibuatnya dapur umum, kata Idza, sebagai bentuk kepedulian dan mengamankan jaring pengaman sosial. Dapur umum lapangan, berfungsi untuk menyiapkan makanan siap saji dan dibagikan ke sejumlah Posko PPKM Mikro. “Dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Brebes, kita besinergi. Di lapangan, akan bergerak cepat antara Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas serta Bidan Desa,” tutur Bupati.
Menurut Idza, saat ini sebanyak 104 RT di Kabupaten Brebes masuk zona kuning penyebaran Covid-19. Angka itu menurun dibandingkan data pada pekan lalu yang mencapai 202 RT. “Artinya, ada 98 RT yang sudah masuk zona hijau,” ungkap Idza.
Kapolres Brebes AKBP Gatot Yulianto SIK MHP mengungkapkan, dapur umum Covid-19 di Mapolres menyiapkan 1.000 nasi kotak untuk dibagikan ke Posko PPKM Mikro dan nantinya akan dibagikan langsung kepada warga ke rumah langsung,” ujar Kapolres.
Sebab, kata Gatot, penanganan wabah Covid-19 di Kabupaten Brebes adalah tanggung jawab bersama. Untuk itu, perlu sinergi yang kuat untuk menangani pandemi. “Dapur umum ini merupakan upaya TNI-Polri dan Pemkab Brebes untuk meringankan beban warga di tengah pandemi saat ini. Kegiatan ini juga menjadi simbol ketahanan pangan demi menjaga stabilitas ekonomi masyarakat,” imbuh Kapolres.
Adapun bantuan makanan maupun sembako akan disalurkan melalui 116 posko-posko di Kabupaten Brebes. Setelah itu akan diteruskan kepada masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Dengan bantuan pangan ini, diharapkan jumlah RT zona kuning terus menurun seiring pelaksanaan PPKM Mikro. “Sampai tanggal 22 nanti kita berharap bisa turun lagi paling tidak 50 persen,” pungkasnya.
Nino Moebi