blank
Road Show Literasi Media 2021 yang diselenggarakan oleh PWI dan Diskominfo Jepara

JEPARA  (SUARABARU.ID) – “Saya senang  dapat belajar menghindari hoaks dan belajar menulis dari para wartawan. Kegiatan yang tergolong langka ini  sangat  bermanfaat bagi siapapun yang ingin berkomunikasi dengan menggunakan media, termasuk medsos,” ujar Mei Indah Larasati, mahasiswa Unisnu Jepara yang masuk kelompok KKN 21.

Ia bersama sejumlah mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan KKN di Desa Langon bersama Karang Taruna Bina Santoso dapat mengikuti kegiatan Literasi Media di Desa Langon, Tahunan, Rabu ((17/02/2021).

blank
Kadiskominfo, Arif Darmawan ketika menyerahkan cindera mata kepada Karang Taruna Langon

Kegiatan  yang diselenggarakan oleh PWI Jepara dan Diskominfo Jepara ini dalam rangka roadshow memperingati Hari Pers Nasional. Kegiatan yang dibuka oleh Kadiskominfo Jepara Arif Darwawan ini menghadirkan tiga  narasumber yaitu  Budi Utomo dari Metro TV, Anwar dari Radar Kudus, dan Faqih dari Jepara Hari Ini (JHI). Hadir juga Ketua PWI Jepara Budi Santoso.

“Saya harapkan mereka tahu teknik menulis berita dan mengembangkan ilmunya. Apalagi mereka diwajibkan untuk publikasi berita kegiatan KKN ke media massa,” ujar Aliva Rosdiana selaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok KKN 21.

Kegiatan ini dipandu  oleh Roby Shani. Dalam kesempatan tersebut ia   menyampaikan banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika menulis sebuah berita, diantaranya adalah keamanan diri sendiri, keamanan narasumber, keamanan orang lain, dan lingkungan yang menerima berita tersebut

Sementara Faqih dari Jepara Hari Ini menyampaikan bahwa pentingnya menyimpan nomor Hp dalam masa pandemi seperti saat ini. Dalam kerja penulis berita pada masa pandemi akan lebih mudah mendapatkan informasi dari narasumber dengan cara mewawancarai melalui telepon. Sehingga informasi dari narasumber dapat diolah menjadi berita tanpa bertemu secara langsung.

Budi Hutomo Wartawan dari Metro TV menyampaikan bahwa untuk menyiarkan berita di TV maka apa yang ingin disampaikan harus disertai gambar. Sehingga untuk berita yang memang real di lapangan kita harus terjun kelapangan kita tidak bisa hanya beropini. Maka pentingnya keseimbangan berita yang akan disampaikan memang harus ada videonya.

blank
Para pemateri dan pemandu acara Literasi Media 2021

Khoirul Anwar dari Jawa Pos Kudus menyampaikan bahwa pentingnya menyaring sebuah berita. Jangan hanya mengeshare berita tanpa diketahui sumbernya dari mana. “Ini penting sebab belum tentu sebuah berita itu benar dan bermanfaat,” ujarnya.

Sementara Muhammad Danial Fitrian yang juga sedang KKN di Langon mengaku  banyak manfaat yang dapat di ambil khususnya kita sebagai generasi muda yang pengguna media sosial. “Apalagi Pak Arif Darmawan dari Diskominfo  banyak memberikan pencerahan pada kita dalam giat bermedsos dalam masa pandemi,” ujarnya

Hadepe – M-D.