SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gua Kreo, salah satu tempat wisata yang biasa menjadi tujuan wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Kawasan wisata di daerah Gunungpati ini kini menjadi sepi, karena pandemi.
Di tempat wisata ini banyak orang yang menggantungkan hidupnya. Mereka bisa mengais rupiah dari pengunjung yang dating. Salah satunya Rahmat, yang yang menjadi juru parkir di sini.
Rahmat mengaku, selama pandemi yang berlangsung hampir setahun ini, penghasilannya sebagai tukang parkir turun drastis. “Sekitar lima tahun saya menjadi tukang parkir di sini. Saat ini yang paling berat, pendapatan saya turun drastis,” ujar Rahmat
Rahmat mengaku, bekerja menjadi tukang parkir untuk menghidupi keluarganya, dengan empat orang anak dan istri yang hanya menjadi buruh cuci tetangga sekitar.
“Saya bekerja ya buat anak dan istri mas. Istri cuma buruh cuci yang tidak menentu penghasilannya”, imbuh Pak Rahmat.
Anak yang masih duduk di bangku sekolah. Dia sendiri masih harus membayar kontrakan rumah. “Masa pandemi seperti ini penghasilan yang saya dapat satu hari sekitar Rp 50.000. Sebelum pandemi bisa pulang mengantongi uang Rp 200.000,” kata Rahmat.
Dikatakan, tarif parkir kendaraan roda dua sebesar dua ribu rupiah dan roda empat lima ribu rupiah. “Sebelum corona ini kalau hari Sabtu dan Minggu saya pulang bisa sampai bawa uang lima ratus ribu mas, bahkan bisa lebih. Sekarang paling banyak lima puuh ribu,” imbuh Pak Rahmat.
Rahmat biasanya berangkat kerja dari rumah pukul 07.30WIB san sampai rumah pukul 17.00 WIB. walau sepi harus tetap bekerja karena, membiayai empat orang anak tidaklah mudah di saat seperti ini.
Bintang Hendrians-wied