blank
Jenazah almarhum Babinsa Serda Agus Prihatin, dimakamkan dengan upacara militer. Diawali dari rumah duka sampai di tempat pemakamannya.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kodim 0728 Wonogiri menggelar upacara militer untuk memakamkan jenazah Babinsa Serda Agus Prihatin(45). Almarhum, sehari-hari bertugas sebagai anggota Babinsa Desa Sambirejo, Koramil 14/Jatisrono, Kodim 0728/Wonogiri.

Upacara pemakaman jenazah secara militer, dipimpin oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) Mayor (Inf) Nurul Muthahar, mewakili Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi yang sedang melaksanakan dinas luar kota.

Pemakaman dilaksanakan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Jati, Desa Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono (sekitar 33 Kilometer arah timur Ibukota Kabupaten Wonogiri). Hadir dalam upacara pemakaman, para Danramil dan Perwira Staf se jajaran Kodim 0728 Wonogiri, Ketua dan Pengurus Persit Kartika Candra Kirana Cabang XLIX Kodim 0728/Wonogiri.

Upacara secara militer, dilaksanakan sebagai penghormatan kepada almarhum, terhadap jasa, dharma bhakti dan pengabdian pada negara dan bangsa semasa hidupnya. Yang hingga akhir hayatnya, masih tetap menunjukkan dedikasi serta perilaku yang dapat diteladani bagi para prajurit.

blank
Mewakili Dandim 0728 Wonogiri, Kasdim Mayor (Inf) Nurul Muthahar berkenan melakukan pencangkulan pertama untuk menguburkan jenazah Babinsa Serda Agus Prihatin.

Prinsip Perjuangan
Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Serma Indra, menyatakan, Serda Agus Prihatin, meninggal karena sakit di Rumah Sakit (RS) Amal Sehat Slogohimo Wonogiri. Prajurit TNI-AD ini, meninggalkan seorang istri yakni Indah Wahyuni (40) dan tiga orang anak, terdiri atas Putri Rismayunita (18), Putra Muhamad Faundra (12) dan Naufal Muhamad Dafa (4).

”Kita semua telah kehilangan seorang anak bangsa terbaik yang selalu memegang teguh setiap prinsip-prinsip perjuangan, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang telah bekerja keras dalam mengemban setiap tugas negara yang menjadi tanggung jawabnya,” tandas Kasdim.

Sebagai manusia, semasa hidupnya juga tidak luput dari khilaf dan kealpaan. Untuk itu, tambah Kasdim, saya mengajak para hadirin, sudilah kiranya melapangkan dada untuk memaafkan segala kesalahan almarhum semasa hidupnya.

Bambang Pur