KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Wakil Bupati (Wabup) Kebumen Arif Sugiyanto dua kali mendatangi lokasi banjir dan tanah longsor di Kecamatan Padureso, wilayah Kebumen timur, Rabu (10/2/2021).
Kedatangan Arif Sugiyanto yang juga Bupati Terpilih Pilada 2020 ke lokasi bencana longsor dan banjir itu sekaligus untuk menyampaikan ucapan duka kepada keluarga korban sekaligus memastikan seluruh penanganan respons cepat bencana dilakukan oleh aparat gabungan.
Ada beberapa lokasi banjir dan tanah longsor di Kecamatan Padureso setelah semalam suntuk diguyur hujan. Lokasi bencana banjir di Desa Marden, Balingasal, dan Pesuningan. Sedangkan tanah longsor terjadi Desa Sidototo dan Desa Kalijering yang berbatasan dengan Kabupaten Purworejo.
“Longsor ini kejadian malam hari. Alhamdulillah semua warga sudah berhasil kita evakuasi, mereka ada di tempat pengungsian untuk sementara waktu sampai kondisi aman,”ujar Arif Sugiyanto di Desa Kalijering.
Berdasarkan pantauannya, Wabup menyatakan longsor ini telah menelah tiga orang yang rumahnya tertimbun tanah. Dari tiga orang itu, dua orang sudah berhasil ditemukan atas nama Tarsinah (60) pada Rabu (10/2) pagi sekitar Pukul 06.30 dan sekitar pukl 12.15 ditemukan satu lagi atas nama Doniyatun (46). Sementara satu orang belum ditemukan atas nama Jemarun (48).
Dari empat rumah yang tertimbun, data di lapangan menyebut korban hilang berjumlah 3 orang. Sedangkan 40 orang warga sudah diusungikan. Wabup berharap tidak ada lagi korban jiwa. Wilayah yang rawan longsor kita minta dievakuasi. Kebutuhan warga juga harus kita cukupi,”tandas dia.
Wabup lebih lanjut menyatakan, bantuan untuk warga sementara juga sudah diberikan, berupa makanan, sembako, dan selimut. Ia mengimbau masyarakat di Kebumen agar selalu waspada dengan datangnya musim hujan, karena sewaktu-waktu bencana bisa datang kapan saja.
Sedangkan Camat Padureso Anton Purwanto menyatakan, kondisi pekarangan di lokasi bencana saat ini berupa tanah miring dan perbukitan. Di sela tanaman keras ada rempah dan pohon kelapa serta tanaman kayu. Longsor dimungkinkan akibat curah hujan yang tinggi.
Sedang relawan bencana di Kebumen yang mendatangi lokasi bencana menduga penyebab longsor selain curah hujan tinggi juga dipicu berkurangnya tanaman pelindung. Bahkan tanaman keras hanya tinggal pohon kelapa, diganti dengan tanaman pertanian. Padahal kontur tanahnya labil dan mudah bergerak sehingga saat hujan deras rawan longsor.
Komper Wardopo